- Empat orang atlet judo yang berlatih di Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Sumatera Barat, Aia Pacah, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang diduga mendapat kekerasan fisik dari pelatihnya di PPLP Padang.
Keempat diduga korban tersebut diketahui merupakan 4 orang pelajar yang terdiri dari 3 orang siswa SMA 4 Sumbar dan SMP 27 Padang.
Mereka melapor atas tindak dugaan kekerasan tersebut ke Polresta Padang bersama bersama orang tuanya masing - masing.
Elsa yang merupakan orang tua dari salah satu korban mengatakan, perlakuan kekerasan ini sudah lama kejadiannya, namun anak-anak ini tidak berani berani mangadu karena di ancam oleh pelaku selama berlatih di PPLP.
Baca Juga: Intip Strategi Pemberantasan Korupsi Versi Ketiga Capres, Siapakah yang Paling Menjanjikan?
"Anak saya tidak berani mengadu ke sana, dan ke sekolah di SMA 4 Sumbar. Jika kedapatan mengadu, anak saya bersama tiga rekannya yang lain di ancam di keluarkan dari PPLP jika ketahuan mengadu dan melaporkan tindakan kekerasan yang di terimanya," ucapnya.
Zilfia salah seorang korban menjelaskan, dirinya bersama teman - teman atlit judo yang lainnya sudah dua tahun mendapatkan perlakuan kekerasan dan penganiayaan yang dilakukan oleh pelatihnya.
"Kekerasan yang dilakukan oleh pelatih hanya karena kesalahan yang ringan seperti salah bicara," sebutnya.
"Kami di tampar pakai sandal, kepala kami di pukul dengan ponsel, perut kami di tinju, kaki kami di cambuk dengan ranting kayu oleh pelatih. Semua penganiayaan yang kami dapat, karena salah menjawab pertanyaan saja. Selain itu, kata - kata kasar acap kali dilontarkan pelatih kepada kami," ucapnya.
Dikonfrimasi terpisah, Kasi Humas Polresta Padang, Ipda Yanti Delfina membenarkan adanya laporan itu terkait dugaan kasus penganiayaan terhadap 4 orang anak Atlit Judo.
"Iya ada satu orang yang melapor, terkait tindakan penganiayaan dan kekerasan yang menimpa empat orang atlit judo yang berlatih di PPLP Aia pacah, Padang. Dugaan pelaku adalah salah satu pelatih judo di PPLP," ucapnya.
Yanti menambahkan saat ini laporan sudah diterima dan sedang dilakukan penyelidikan oleh Polresta Padang.
"Ya masih dalam penyelidikan dan perkembangannya nanti akan kita infromasikan kembali," pungkasnya. ***