- Memang harus diakui di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo tengah gencar melakukan proyek pembangunan jalan tol di berbagai daerah dalam rangka menunjang pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Setelah banyaknya jalan tol di pulau Jawa dan hampir tuntasnya Jalan Tol Trans Jawa, Pemerintah melanjutkan mega proyek jalan tolnya ke wilayah Sumatra dengan membuat jalan Tol Trans Sumatra (JTTS).
Di Indonesia saat ini menghasilkan beberapa jalan tol yang memiliki keunikan tersendiri salah satunya adalah adanya terowongan tol yang menembus bukit.
Diketahui, Untuk saat ini baru tol Cisumdawu yang memiliki terowongan tapi nantinya akan ada beberapa ruas tol lagi yang memiliki terowongan.
Bahkan akan ada yang terpanjang. Tol mana sajakah yang akan memiliki terowongan simak artikel ini hingga akhir.
Setelah banyaknya jalan tol di pulau Jawa dan hampir tuntasnya jalan tol Trans Jawa pemerintah melanjutkan mega proyek jalan tolnya ke wilayah Sumatera dengan membangun jalan tol Trans Sumatera JTTS.
Kehadiran jalan tol ini diharapkan dapat menjadi jalur logistik sekaligus menjadi jalur pariwisata yang bisa mendukung peningkatan perekonomian di wilayah Sumatera.
Dinas Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang (BMCKTR) Provinsi Sumatra Barat menyebutkan terdapat satu titik pembuatan terowongan untuk jalan Tol Padang - Pekanbaru yang berada di Kabupaten Limapuluh Kota.
Kepala Dinas BMCKTR Sumbar Era Sukma Munaf mengatakan untuk pembuatan terowongan itu akan digarap oleh JICA (Badan Kerja Sama Internasional Jepang) karena sudah berpengalaman dalam hal membuat terowongan.
"Untuk membuat terowongan yang panjangnya hampir 11 km itu sudah dipastikan JICA yang harap dengan nilai Rp7 triliun, dan ditargetkan pengerjaan terowongan tuntas 8 tahun lamanya," kata Era.
Dia menyebutkan pengerjaan terowongan itu akan dimulai pada 2024 mendatang, di mana akan menembus bukit barisan yang akan menghubungkan tol dari Pekanbaru - Padang.
Pembuatan terowongan itu, kata Era, merupakan bagian dari paket pengerjaan untuk Sarilamak - Payakumbuh. Di mana total pengerjaan jalannya mencapai 45 km. Dari 45 km itu, JICA akan menggarap pengerjaan sepanjang 31 km dan sisanya yakni 14 km akan digarap oleh PT Hutama Karya.