bdadinfo.com

Menguncang Jagatraya! Terowongan Tol Termegah se-Asia Tenggara Berada di Sumatera Barat Membelah Pegunungan, Inilah Lokasi Terbarunya - News

terowongan yang panjangnya hampir 11 km itu sudah dipastikan JICA yang harap dengan nilai Rp7 triliun, dan ditargetkan pengerjaan terowongan tuntas 8 tahun lamanya

 

- Memang di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo tengah gencar melakukan proyek pembangunan jalan tol di berbagai daerah dalam rangka menunjang pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Pemerintah melanjutkan mega proyek jalan tolnya ke wilayah Sumatra dengan membuat jalan Tol Trans Sumatra (JTTS).

Di Indonesia saat ini menghasilkan beberapa jalan tol yang memiliki keunikan tersendiri salah satunya adalah adanya terowongan tol yang menembus bukit.

Baca Juga: Indahnya! Habiskan Dana Rp32,4 Miliar, Embung Wanakaya di Indramayu Hadirkan Manfaat Irigasi dan Pariwisata

Dinas Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang (BMCKTR) Provinsi Sumatra Barat menyebutkan terdapat satu titik pembuatan terowongan untuk jalan Tol Padang - Pekanbaru yang berada di Kabupaten Limapuluh Kota.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas BMCKTR Sumbar Era Sukma Munaf mengatakan untuk pembuatan terowongan itu akan digarap oleh JICA (Badan Kerja Sama Internasional Jepang) karena sudah berpengalaman dalam hal membuat terowongan.

"Untuk membuat terowongan yang panjangnya hampir 11 km itu sudah dipastikan JICA yang harap dengan nilai Rp7 triliun, dan ditargetkan pengerjaan terowongan tuntas 8 tahun lamanya," jelasnya.

Baca Juga: Berdiri Kokoh tanpa Tiang Penopang, Jembatan di Banten Ini Habiskan Anggaran Senilai Rp106,7 Miliar

Dia menyebutkan pengerjaan terowongan itu akan dimulai pada 2024 mendatang, di mana akan menembus bukit barisan yang akan menghubungkan tol dari Pekanbaru - Padang.

Pembuatan terowongan itu, kata Era, merupakan bagian dari paket pengerjaan untuk Sarilamak - Payakumbuh. Di mana total pengerjaan jalannya mencapai 45 km.

Dari 45 km itu, JICA akan menggarap pengerjaan sepanjang 31 km dan sisanya yakni 14 km akan digarap oleh PT Hutama Karya.

"Kenapa ada dibagi untuk paket Sarilamak - Payakumbuh ini, karena ada 14 km yang saat ini lagi bermasalah, masyarakat yang ada pada lima nagari/desa menginginkan pemindahan trase. Jadi masyarakat menolak. Nah, untuk kondisi itu, JICA tidak mau. Karena sistem kerja JICA ini, semuanya clear and clean," ungkapnya.

Dengan demikian 31 km yang akan digarap JICA itu, termasuk untuk pembuatan terowongan yang berada di Kabupaten Limapuluh Kota juga.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat