bdadinfo.com

Israel Perluas Serangan ke Rafah, Kekhawatiran Kemanusiaan Meningkat - News

Israel Perluas Serangan ke Rafah, Kekhawatiran Kemanusiaan Meningkat (static.timesofisrael.com)

Pejabat Amerika Serikat mengekspresikan kritik keras terhadap korban sipil dalam serangan Israel di Gaza ketika fokus serangan berpindah ke Rafah.

Namun, tidak ada indikasi bahwa Washington akan mengikuti retorika tersebut dengan tindakan nyata.

Sekretaris Negara Antony Blinken menyarankan agar Israel memprioritaskan perlindungan bagi warga sipil dalam setiap operasi militer, terutama di Rafah yang memiliki lebih dari satu juta pengungsi.

Baca Juga: Dua Kapal Jadi Target Pesawat Tak Berawak, Diduga Terkait Konflik Israel-Hamas

Meskipun AS telah meminta perubahan taktik Israel di Gaza, belum ada tanda-tanda keberhasilan yang mencolok.

Washington belum mencoba menerapkan tekanan lebih besar, seperti membatasi bantuan militer tahunan senilai $3,8 miliar ke Israel atau mengubah dukungan terhadap sekutu lama di PBB, yang menurut para kritikus, memberikan kesan negara tersebut tidak akan dihukum.

Israel telah melakukan serangan udara di Rafah, yang meningkatkan kekhawatiran akan kemungkinan serangan darat di wilayah tersebut.

Baca Juga: Waspadai Manuver Asing, Jegal Gerakan Boikot Produk Pro Israel Harus Masif

Pernyataan dari Menteri Pertahanan Yoav Gallant pekan lalu menyiratkan bahwa kampanye militer Israel berpotensi diperluas untuk menargetkan militan di kota tersebut.

Juru bicara Gedung Putih, John Kirby, menegaskan bahwa serangan apa pun yang terjadi di Rafah tanpa memperhitungkan keberadaan warga sipil dapat mengakibatkan ‘bencana’. Pernyataan ini mencerminkan kekhawatiran atas dampak kemanusiaan dari serangan tersebut.

Menurut data dari pejabat kesehatan setempat, hampir 28.000 orang telah tewas dalam kampanye militer Israel di Gaza yang dikuasai Hamas. Angka ini menunjukkan tingginya korban jiwa dalam konflik yang telah berlangsung.

Perang dimulai oleh Israel sebagai tanggapan terhadap serangan mendadak oleh militan Gaza ke selatan Israel pada 7 Oktober. Serangan tersebut menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera sekitar 240 orang.

Antony Blinken menegaskan bahwa meskipun orang Israel mengalami dehumanisasi dalam serangan tersebut, hal tersebut tidak memberikan izin untuk melakukan dehumanisasi terhadap orang lain.

Ini menunjukkan pentingnya menjaga kepatuhan terhadap norma-norma kemanusiaan dalam konflik tersebut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat