- Kalimantan Utara (Kaltara) bersiap menyambut kemegahan Jembatan Bulan, proyek kolaborasi antara pemerintah daerah dan China Road and Bridge Corporation (CRBC) dari Tiongkok.
Dengan bentangan sekitar 29,16 kilometer yang melibatkan lima titik strategis, jembatan ini akan menghubungkan Bulungan dan Tarakan.
Baca Juga: Resmi! PSSI Datangkan Pelatih asal Jepang untuk Timnas Wanita, Warganet Malah Protes karena Hal Ini
Dikenal sebagai Jembatan Bulan karena desain melengkungnya seperti bulan sabit, proyek ini menjadi simbol kerjasama infrastruktur yang kuat antara Indonesia dan Tiongkok.
Titik awal di Kota Tarakan menjadi ujung pertama, melintasi Pulau Sadau, Pulau Payau, Desa Liagu, hingga Kecamatan Sekatak.
Lebih dari sekadar jalur transportasi, Jembatan Bulan diharapkan menjadi katalisator untuk peningkatan mobilitas manusia dan barang.
Baca Juga: DPT Meningkat, Walikota Padang Sebut Jumlah Pemilih Tembus 666 Ribu Orang Tahun 2024
Dengan mempermudah aksesibilitas, proyek ini diantisipasi dapat mengangkat perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Kalimantan Utara.
Pengembangan sektor pariwisata, pertanian, perikanan, industri, dan energi menjadi fokus pemanfaatan Jembatan Bulan.
Ini bukan hanya jalan menghubungkan wilayah, tetapi juga pembangun hubungan diplomatik yang kuat antara Indonesia dan Tiongkok.
Baca Juga: Kajati Sumbar Minta Mahasiswa Politeknik Negeri Padang Kenali Hukum dan Jauhi Hukuman
Dalam konteks ini, Jembatan Bulan membuktikan keberlanjutan mitra strategis kedua negara dalam memajukan sektor infrastruktur.
Meskipun penuh potensi, pembangunan Jembatan Bulan juga menantang terkait dampak lingkungan.
Melintasi kawasan hutan mangrove, perlunya pendekatan berkelanjutan dan kehati-hatian dalam proses pembangunan.