- Mega Proyek pembangunan jembatan yang menghubungkan Bulungan dan Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara) bernama Jembatan Bulan masih jalan ditempat.
Diketahui, mega proyek Jembatan Bulan Kaltara ini sudah tercanangkan bertahun-tahun lalu. Namun, belum ada perkembangan signifikan terkait kelanjutannya.
Investor asal China, China Road and Bridge Corporation (CRBC), sebelumnya sudah menjalin MoU dengan Pemprov Kaltara untuk membangun mega proyek ini pada tahun 2016 dan diperbaharui di 2022.
Baca Juga: Provinsi Ini Punya Jumlah PNS Terbanyak se-Pulau Sumatera Capai 200 Ribuan, Sumbar di Posisi ke-4
Namun, setahun berlalu, mega proyek Jembatan Bulan masih belum terlihat batang hidung pengerjaannya.
Disinyalir, biaya membengkak yang tak sebanding dengan pendapatan membuat investor mengkalkulasi kembali pembiayaan mega proyek ini.
Sebelumnya disebutkan jika mega proyek Jembatan Bulan Kaltara ini memakan anggaran hingga USD500 juta, atau sekitar Rp7,7 triliun.
Baca Juga: Konektivitas Lebih Cepat dan Efisien Melalui 5 Jalan Tol PSN Ini, 2 Ada di Sumatera, Apa Saja?
Namun, dalam kalkulasi perhitungan teranyar, Penata Kelola Penanaman Modal DPMPTSP Kaltara Rahman Putrayani menyebut anggarannya mencapai Rp10-12 triliun.
"Jembatan Bulan dari sisi hitung-hitungan memang cukup besar, karena jumlah kendaraan di Kaltara ini masih sedikit kalau dibanding dengan Jembatan Suramadu yang hubungkan Jawa dan Madura," kata Rahman.
Biaya tersebut tak sebanding dengan jumlah kendaraan yang diproyeksikan melewati Jembatan Bulan Kaltara yang hanya mencapai 400 ribu.
Investor asal China lain, China Tiesiju Civil Engineering Group (CTCE) dikabarkan juga tertarik membangun jembatan yang bakal menjadi terpanjan di Indonesia ini.
Selain China, investor asal Korea juga melirik Mega Proyek jembatan dengan panjang 29,16 kilometer ini, meski tidak disebutkan nama perusahaannya.