- Mega proyek Jembatan Selat Sunda (JSS) adalah salah satu proyek besar.
Lantaran, Jembatan Selat Sunda ini melintasi Selat Sunda sebagai penghubung antara Pulau Jawa dengan Pulau Sumatra.
Namun, pada November 2014 pemerintahan Presiden Joko Widodo menangguhkan rencana pembangunan Jembatan Selat Sunda tersebut.
Proyek ini dicetuskan pada 1960 dan sekarang akan merupakan bagian dari proyek Asian Highway Network (Trans Asia Highway dan Trans Asia Railway).
Dana proyek pembangunan JSS ini direncanakan berasal dari pembiayaan konsorsium.
Pembangunan diperkirakan menelan biaya sekitar Rp10 miliar dolar AS atau Rp100 triliun yang akan dipimpin oleh perusahaan PT Bangungraha Sejahtera Mulia (BSM).
Menurut rencana panjang JSS ini mencapai panjang keseluruhan 31 kilometer dengan lebar 60 meter, masing-masing sisi mempunyai 3 lajur untuk kendaraan roda empat.
Dan lajur ganda untuk kereta api akan mempunyai ketinggian maksimum 70 meter dari permukaan air.
Jembatan ini berawal dari gagasan Prof. Sedyatmo, seorang guru besar di Institut Teknologi Bandung (ITB).
Baca Juga: Ini Alasan Kenapa ASN ataupun PNS Menjadi Pekerjaan yang Sangat Diminati Masyarakat Indonesia
Pada 1960 disebut dengan nama Tri Nusa Bimasakti yang berarti penghubung antara tiga pulau; yaitu Pulau Sumatra, Pulau Jawa, dan Pulau Bali.
Kemudian, pada 1965 Ir. Soekarno sebagai presiden RI memerintahkan kepada ITB agar melakukan uji coba desain penghubung.