- Provinsi Kalimantan Timur kini menjadi saksi dari satu pencapaian monumental dengan kedatangan bendungan baru, Bendungan Marangkayu, yang akan segera memulai kegiatan operasionalnya.
Keberadaan bendungan ini menandai awal dari berbagai manfaat yang akan dihadirkan bagi masyarakat sekitar, terutama dalam mendukung sistem irigasi yang sangat dibutuhkan untuk menjaga ketahanan pangan di tingkat provinsi.
Masalah ketersediaan air untuk lahan pertanian telah menjadi permasalahan yang cukup kompleks di beberapa daerah di Kalimantan Timur, termasuk Paser, Penajam Paser Utara, dan Marangkayu.
Dengan hadirnya Bendungan Marangkayu, harapannya adalah dapat memberikan solusi konkret untuk mengatasi tantangan ini.
Selain manfaat irigasi, bendungan ini juga memiliki potensi menjadi destinasi wisata yang menarik.
Menurut Pelaksana Tugas Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, Bendungan Marangkayu direncanakan untuk beroperasi mulai bulan April 2024 dengan dimulainya tahap penggenangan lahan.
Beliau juga mengajak semua pihak, termasuk masyarakat, untuk turut serta mendukung dan mengawal proses pengoperasian bendungan ini agar dapat berjalan dengan lancar.
Penting untuk dicatat bahwa biaya konstruksi Bendungan Marangkayu mencapai sekitar Rp272 miliar, dengan dukungan dana sebesar Rp63,03 miliar dari pemerintah pusat dan Rp208,97 miliar dari pemerintah daerah.
Jumlah dana yang signifikan ini mencerminkan komitmen serius dalam pengembangan infrastruktur vital untuk mendukung pertanian dan keberlanjutan sumber daya air di Kalimantan Timur.
Nama Bendungan Marangkayu juga menjadi bagian dari upaya mengenali lokasi yang menjadi rumah bagi bendungan ini.
Terletak di Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara, bendungan ini memberikan dampak positif tidak hanya secara lokal tetapi juga regional.