bdadinfo.com

Harta Karun Gunung Emas yang Masih Perawan di Papua Hasilkan 8.1 Juta Ton Emas Ternyata Mainan Para Pejabat Tingkat Dewa di Jakarta - News

 Tambang Grasberg adalah tambang tembaga dan emas yang terletak di Tembagapura, dekat Gunung Puncak Jaya (dahulu Puncak Jayawijaya atau Gunung Carstensz) di Pegunungan Barisan Sudirman, Provinsi Papua.

- PT Freeport Indonesia (PTFI) adalah sebuah perusahaan Amerika Serikat yang berada di Indonesia dan bergerak di bidang eksplorasi, pertambangan, pemprosesan, dan pemasaran konsentrat tembaga, emas, dan perak di dataran tinggi Tembagapura, Mimika, Papua Tengah.

Freeport Indonesia adalah anak usaha dari perusahaan Amerika Freeport-McMoRan.

Tambang Grasberg adalah tambang tembaga dan emas yang terletak di Tembagapura, dekat Gunung Puncak Jaya (dahulu Puncak Jayawijaya atau Gunung Carstensz) di Pegunungan Barisan Sudirman, Provinsi Papua.

Baca Juga: Rencana Pembangunan Kereta Cepat Trans Borneo untuk Menghubungkan Tiga Negara

Tambang Grasberg dikenal sebagai tambang yang memiliki cadangan emas terbesar, dan cadangan tembaga terbesar kedua di dunia. Hingga 2019, Grasberg merupakan tambang terbuka (open-pit mining), di mana tambang tersebut bertransisi ke pertambangan bawah tanah dengan skala besar (large-scale underground mining).

(“Grasberg Open Pit Copper Mine, Tembagapura, Irian Jaya, Indonesia” 2020) Kini, Grasberg dikelola oleh PT Freeport Indonesia yang beroperasi melalui Kontrak Kerja (Contract of Work) dengan Pemerintah Republik Indonesia.

Pertama ditemukan oleh Jean Jacques Dozy, seorang geology Belanda anggota ekspedisi ke Gunung Carstensz pada tahun 1936.

Tambang Grasberg pertama dibuka oleh Forbes Wilson, geolog dan vice president Freeport Minerals Co., sebuah perusahaan tambang swasta milik Amerika Serikat.

Baca Juga: Terdepan Melindungi Masyarakat, Wako Padang Hendri Septa Minta Dinas Damkar Tingkatkan Pelayanan

Pada tahun 1960, Wilson mengirimkan ekspedisi ke Gunung Grasberg dan Ertsberg, dan menemukan cadangan tembaga yang potensial. Setelah munculnya Pemerintah Orde Baru Soeharto pada tahun 1966.

Grasberg merupakan salah satu konsesi investasi asing pertama yang ditandatangani oleh Pemerintah Indonesia (McDonald 1980, 81–82). Tambang tersebut pertama beroperasi pada tahun 1973.

Tambang Grasberg telah lama menjadi sumber permasalahan bagi lingkungan hidup dan sosial di Papua.

Salah satunya adalah bagaimana tambang ini memproduksi limbah (tailing) secara masif, yang dialirkan ke sistem sungai Aikwa dan Laut Arafura (Perlez and Bonner 2005).

Selain itu, Grasberg juga kerap menjadi sasaran pemogokan, seperti pada tahun 2011, 2014, dan 2017 (Somba 2011; Asmarini and Kapa 2014; Asmarini and Taylor 2017).

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat