bdadinfo.com

Rencana Pembangunan Kereta Cepat Trans Borneo untuk Menghubungkan Tiga Negara - News

Di Ibu Kota Nusantara (IKN), direncanakan pembangunan kereta cepat Trans Borneo yang akan menghubungkan Indonesia, Brunei Darussalam, dan Malaysia, dengan proyek yang diajukan oleh perusahaan infrastruktur Brunei, Brunergy Utama.

- Di Ibu Kota Nusantara (IKN), akan dibangun kereta cepat yang menghubungkan tiga negara: Indonesia, Brunei Darussalam, dan Malaysia. 

Sebuah perusahaan dari Brunei Darussalam mengklaim tengah mengusulkan rencana pembangunan kereta cepat ini dengan Indonesia dan Malaysia.

Ini yang akan menghubungkan Sabah, Sarawak, Brunei, dan wilayah Indonesia di Kalimantan. 

Baca Juga: Dibangun Membentang di Atas Lintasan Kereta, Flyover di Jakarta Ini Punya Bentuk Unik Menyerupai Tapal Kuda, Ini Faktanya

Jaringan kereta berkecepatan tinggi ini dirancang untuk memperpendek jarak perjalanan antara Kalimantan Indonesia, Sarawak, Sabah Malaysia, dan Brunei Darussalam.

Perusahaan infrastruktur asal Brunei, Brunergy Utama, mengklaim telah mengajukan proposal pembangunan proyek yang dikenal sebagai Trans Borneo Railway ini. 

Brunergy Utama, yang berbasis di Brunei, mengumumkan bahwa proyek kereta api Trans Borneo akan dilaksanakan dalam dua tahap dengan rute sepanjang 1620 km. 

Baca Juga: Perlintasan Kereta Kasang-Pasar Usang Diperbaiki dan Diperlebar, Andre Rosiade: Insya Allah Mengurangi Macet Lebaran

Proyek ini melibatkan stasiun-stasiun dengan jarak rata-rata 150 km dan kecepatan kereta antara 300 hingga 350 km/jam, dengan perkiraan waktu tempuh antar stasiun hanya 30 menit.

Proyek kereta cepat ini akan membentang sekitar 120 km, melintasi tiga negara dari barat hingga timur Pulau Kalimantan. 

Seperti yang dikutip dari Youtube Lensa Proyek, tahap pertama proyek ini akan menghubungkan Pontianak (ibu kota Kalimantan Barat), Kucing, Kinabalu, hingga distrik Tutong di Brunei. 

Tahap kedua akan mencakup daerah selatan dan timur Kalimantan, termasuk Samarinda dan Balikpapan. 

Akan ada EMP Terminal dan total 24 stasiun yang berfungsi sebagai hub utama jaringan kereta berkecepatan tinggi ini.

Namun, proyek ini masih berbentuk proposal dan belum ditawarkan secara resmi ke perusahaan oleh pihak Brunei, Malaysia, dan Indonesia. 

Proyek kereta api Trans Borneo saat ini masih sebatas usulan, dan pemerintah akan melakukan studi kelayakan dan tender sebelum menentukan kelanjutan proyek ini.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat