bdadinfo.com

Belanda Terjun Langsung ke Titik Koordinat Lokasi Harta Karun Berlimpah di Perut Bumi Sawahlunto - News

Sawahlunto menyimpan sepotong kisah penjajahan Belanda. Menarik perhatian berkat temuan pada tahun 1868 oleh seorang insinyur pertambangan Belanda, Willem Hendrik de Greve

- Kekayaan hasil tambang di Indonesia yang dikenal dunia salah satunya batu bara. Dalam catatan sejarah, pertama kali penambangan batu bara dilakukan secara terbuka pada abad ke 19 di Sumatera Barat.

Seorang ahli geologi asal Belanda, Wilem Hendrik De Greve, memperkirakan arang dalam bawah tanah yang membatu ini tersebar di berbagai titik lokasi.

Salah satu daerah penghasil batu bara tertua di Indonesia yakni terletak di Kota Sawah Lunto, Sumatera Barat. Tambang itu bernama Tambang Ombilin.

Baca Juga: Dimulai Sejak Tahun 1994, Proyek Legendaris Pertama di Aceh Ini Bakal Beroperasi Tahun Ini

Dilansir dari Wikipedia.org, pada tahun 1930 Tambang Ombilin memiliki hasil produksi lebih dari 620.000 ton per tahun.

Dari hasil kekayaan alam itu, kebutuhan energi Hindia Belanda dari batu bara terpenuhi hingga 90 persen.

Hasil produksi dari Tambang Ombilin ini terbaik di kelasnya. Masa itu, komoditas batu bara menjadi incaran para pengelola industri di belahan benua lainnya.

Tak ayal, hasil tambang batu bara merupakan mataniaga yang berharga. Terlebih, revolusi industri yang menggeliat di benua Eropa mempengaruhi perubahan industri di berbagai wilayah benua lainnya termasuk Hindia Belanda.

Hal tersebut menjadikan permintaan batu bara semakin meningkat. Hasil tambang batu bara inilah yang nantinya digunakan sebagai sumber energi penting bagi pabrik bermesin uap, juga sektor transportasi darat dan laut.

Secara global sulit melepas ketergantungan energi fosil yang tak terbarukan tersebut pasca revolusi industri.

Kebutuhan komoditas batu bara yang dikenal dengan sebutan si emas hitam ini semakin meningkat konsumsinya dari tahun ke tahun.

Baca Juga: Proyek Legendaris Pertama di Aceh Bakal COD Tahun Ini, Ternyata Dibiayai oleh JICA Jepang

Kendati demikian, dalam sejarah tambang batu bara di Indonesia permintaan emas hitam ini juga sempat mengalami pasang surut seiring dengan penemuan sumber energi lainnya.

Pada tahun 1950, batu bara bukanlah sumber energi yang dibutuhkan industri maupun transportasi darat dan laut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat