- Keberadaan harta karun yang tersembunyi di Gunung Semeru telah menjadi mitos yang menarik bagi banyak orang selama bertahun-tahun.
Kematian seorang aktivis mahasiswa pada tahun 1969, Soe Hok Gie, di puncak gunung tersebut, menjadi kisah awal dari legenda tersebut.
Pada saat Soe Hok Gie gugur di Puncak Mahameru bersama rekan seperjalanannya Idan Lubis, dia diyakini membawa sebuah peta misterius yang mengarah ke gua tempat terpendamnya harta karun peninggalan tentara Jepang.
Diperkirakan nilai harta karun tersebut mencapai puluhan triliun rupiah jika dihitung dalam mata uang saat ini.
Namun, peta tersebut kemudian hilang setelah operasi penyelamatan jenazah Soe dan Idan oleh tim SAR.
Meskipun begitu, cerita tentang peta tersebut tersebar dan menjadi perbincangan di kalangan masyarakat.
Pada tahun 2000, seorang perwakilan dari sebuah perusahaan di Surabaya menghubungi Rudy Badil, seorang jurnalis senior, dengan tawaran proyek pencarian harta karun senilai Rp82,62 triliun.
Proyek tersebut didasarkan pada peta yang diduga berasal dari tentara Jepang dan dikaitkan dengan cerita tentang harta karun di Gunung Semeru.
Baca Juga: Diisi Pemain Berpengalaman, Tim Voli Jakarta Electric Siap Menggebrak Ajang PLN Mobile Proliga 2024
Meskipun Badil awalnya skeptis terhadap kebenaran cerita tersebut, ia memutuskan untuk menyelidiki lebih lanjut.
Proposal proyek yang dia terima mengklaim bahwa peta tersebut sudah ada di tangan seorang individu yang menjadi pemegang kunci dalam pencarian harta karun tersebut.
Proposal proyek tersebut mengklaim bahwa bukan hanya sekadar rumor, tetapi ada beberapa saksi yang menyatakan keberadaan harta karun tersebut, termasuk mantan pekerja romusha dan pegawai pada masa revolusi.