bdadinfo.com

Kementerian ESDM Stabilisasi Lahan dan Keseimbangan Ekosistem Melalui Pemanfaatan Limbah Batubara - News

Kementerian ESDM Stabilisasi Lahan dan Keseimbangan Ekosistem Melalui Pemanfaatan Limbah Batubara (www.esdm.go.id)

 - Sektor pertambangan batubara memberikan pernyataan terkait limbah yang dihasilkan dari industri ini. Limbah batubara fly ash dan bottom ash ini adalah hasil pembakaran batubara dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

Limbah batubara seperti fly ash (abu yang berterbangan di atas tungku pembakaran batubara) dan bottom ash (limbah abu dari hasil pembakaran batubara yang mengendap di tungku pembakaran) dapat dimanfaatkan lebih jauh.

Berdasarkan terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dapat dinyatakan jika FABA (fly ash and bottom ash) adalah salah satu limbah yang tidak lagi masuk ke dalam kategori limbah bahan berbahaya dan beracun (B3).

Baca Juga: Berusia 27 Tahun di Kabupaten Pacitan! Konstruksi Pembangunan PLTU Baru dan Termegah Berhasil Aliri Listrik Lebih Dari 20 Kecamatan

Di Indonesia sendiri, salah satu Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang mengelola limbah FABA dengan baik adalah PT PLN Nusantara Power Unit Pembangkitan (UP), Tenayan, Provinsi Riau.

Sejauh ini, dikutip langsung dari laman resmi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, esdm.go.id, menyampaikan jika limbah FABA sudah digunakan untuk stabilisasi lahan.

Proses stabilisasi lahan ini melalui proses pencampuran material yang ada dengan bahan untuk menstabilisasi (stabilizer) dan kemudian akan dipadatkan.

Baca Juga: Dirut PLN Kunjungi PLTU Paiton, Pastikan Pasokan Listrik Aman Jelang Idul Fitri

Dinas PUPR Provinsi Riau memanfaatkan limbah FABA PLTU Tenayan untuk stabilisasi lahan di jalan ringroad 70, stabilisasi lahan warga Tenayan, serta digunakan sebagai campuran pupuk.

Manajer PT PLN Nusantara Power UP, Tenayan, Khoirul Huda mengatakan jika pemanfaatan FABA UP Tenayan Tahun 2022 lalu meningkat 781 persen dari pemanfaatan tahun 2021, dengan besaran pada tahun 2022 pada angka 44.410,53 ton.

Khoirul Hda juga menambahkan jika, akumulasi sementara pemanfaatan FABA bulan Januari hingga Desember tahun 2023 sebesar 67.371 ton atau setara 180,3 persen dari produksi tahun 2023.

Sebagai informasi tambahan, PLTU Tenayan menyuplai 21,28 persen dari total kebutuhan listrik Provinsi Riau dan memberikan suplai sebesar 3,2 persen untuk kebutuhan listrik Pulau Sumatera.

Di PLTU Tenayan sendiri, memiliki kapasitas sebesar 2x110 MW dan sejauh ini Proper Hijau 2023 adalah prestasi yang sudah diraih.

Di samping itu, berbagai kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) oleh PLTU Tenayan mencakup pemberdayaan, capacity building atau peningkatan kualitas, dan bantuan infrastruktur.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat