bdadinfo.com

Bendung Irigasi Koto Kandis Pesisir Selatan Diperbaiki, Petani Kambang Akan Kembali ke Sawah - News

Perantau Ganting Bersama Warga Gotong Royong Perbaiki Bendung Irigasi Koto Kandis Pesisir Selatan (Kominfo Pesisir Selatan)

 

PESISIR SELATAN, - Masyarakat petani Nagari Kambang Timur, Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) sambut gembira gotong royong yang dilakukan warga Kampung Ganting dan Tampunik memperbaiki Bendung Irigasi Koto Kandis Rabu (12/6).

Gotong Royong perbaikan bendung irigasi itu dilakukan warga agar mereka kembali bisa turun ke sawah. Sebab hujan deras yang terjadi tanggal 7 Mei 2024 lalu, telah mengakibatkan jembatan beserta bendung Irigasi Koto Kandis tersebut putus.

"Sudah lebih dari 1 bulan sejak bendung irigasi ini putus oleh hujan deras, belum juga ada penanganan dari pemerintah. Agar derita warga terutama Petani tidak berkepanjangan, sehingga masyarakat secara gotong royong dan berswadaya melakukan perbaikan. Walaupun tidak secara permanen, setidaknya air bisa kembali dialirkan pada lahan pertanian masyarakat yang mengandalkan bendung irigasi ini sebagai sumber air," ungkap Jeki Candra, tokoh perantau Ganting, Rabu (12/6) di Koto Kandis.

Baca Juga: BPBD Kota Pariaman Lakukan Pembersihan Area Lokasi Pohon Tumbang

Dijelaskannya bahwa sebagai perantau dia merasa prihatin dengan kondisi masyarakat pada beberapa kampung yang mengandalkan sumber air pertanian yang berasal dari Bendung Irigasi Koto Kandis tersebut.

"Sebab sudah lebih dari satu bulan sejak bendung irigasi ini putus, belum juga ada tanda-tanda akan diperbaiki. Sementara luas lahan pertanian yang mengandalkan sumber air dari bendungan ini lebih dari 5 ribu hektar," ungkapnya.

Lahan seluas 5 ribu hektar lebih itu kata Jeki, tersebar di beberapa kampung dan nagari di Kecamatan Lengayang. "Diantaranya, Kampung Tampunik, Ganting, Kayu Kalek, Cupak, Koto Rawang, Pulai, Tarok, Daratan Merantih, Lakitan dan lainnya. Kuatir akan terjadi gagal panen, serta berbagai persoalan sosial lainnya, sehingga masyarakat bersama perantau bersatu untuk melakukan swadaya dan bergotong royong agar air kembali bisa dialirkan pada lahan sekitar 5 ribu hektar ini," harapnya.

Lebih jauh dijelaskan bahwa untuk tahap awal ini dia bersama masyarakat selain melakukan gotong royong, juga sengaja mendatangkan 1 unit alat berat berupa excavator untuk tiga hari kerja dengan cara disewa.

Baca Juga: Semen Padang Salurkan 33 Ekor Sapi Kurban

"Karena pengerjaan ini kami lakukan secara manual atau tidak permanen, maka kami berharap pemerintah bisa segera turun tangan. Karena dikhawatirkan bila tidak dilakukan penangan secara permanen, yang sudah dikerjakan saat ini akan kembali runtuh bila hujan deras terjadi. Ujung-ujungnya tentu masyarakat petani akan benar-benar gagal panen sebagaimana saya khawatirkan tersebut," harap Jeki.

Sementara itu Kepala Kampung Tampunik, Eril Khaidir, dengan didampingi ketua pemuda Kampung Ganting, Rio Fernando, menjelaskan bahwa jembatan beserta bendung irigasi tersebut putus akibat aliran Batang Lengayang meluap 7 Mei 2024 lalu.

"Bendungan berikut juga jembatan dengan panjang sekitar 50 meter yang putus ini, dibangun sekitar tahun 2004 lalu. Dua sarana ini selain sebagai sumber irigasi bagi petani, juga merupakan satu-satunya akses yang menghubungkan Kampung Tampunik dengan Kampung Koto Kandis, Pauah, dan Kampung Koto Pulai, serta beberapa kampung lainnya di nagari ini," jelasnya.

Karena memiliki fungsi yang sangat besar, sehingga dia berharap sarana yang rusak akibat banjir tersebut bisa segera diperbaiki oleh pemerintah. "Atas nama kepala kampung, kami menyampaikan ucapan terimakasih kepada para perantau yang sudah menunjukkan kepeduliannya. Sebab dengan kembali berfungsinya jaringan irigasi ini, masyarakat petani sudah bisa kembali turun ke sawah," timpalnya. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat