- Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad, mendesak Dewan Pengawas KPK untuk menindaklanjuti laporan yang diajukan oleh Mantan Direktur Penyelidikan KPK Brigjen Endar Priantoro beberapa waktu lalu.
Menurut Samad, langkah Brigjen Endar Priantoro melaporkan pimpinan KPK kepada Dewan Pengawas merupakan langkah yang tepat untuk mengungkapkan permasalahan yang selama ini belum terungkap di depan publik.
Samad mengatakan polemik pemulangan Brigjen Endar Priantoro ke instansi Polri menimbulkan banyak pertanyaan dan kekhawatiran dari masyarakat.
Baca Juga: Liga Spanyol Barcelona vs Girona, Simak di Sini Prediksi Skor, Head to Head dan Line Up Pemain
Dalam situasi seperti ini, tindakan Dewan Pengawas KPK dianggap sangat penting untuk memberikan kejelasan dan kepastian kepada publik.
Di antaranya terkait dugaan pemaksaan kasus Formula E naik ke penyidikan. Kasus ini dinilai sangat politis untuk menjebak Anies Baswedan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Saat ini, laporan yang disampaikan oleh Brigjen Endar Priantoro masih harus diperiksa lebih lanjut oleh Dewan Pengawas KPK.
Samad berharap agar proses pemeriksaan dilakukan dengan cepat dan transparan, sehingga publik dapat mengetahui dengan jelas apa yang sebenarnya terjadi di KPK.
Baca Juga: Masyarakat Pesisir Selatan Diminta Proaktif Awasi Jajanan Berbuka yang Mengandung Zat Berbahaya
"Kita berharap dewan pengawas harus segera menyidangkan atau memeriksa laporan dan menyampaikan kepada publik tentang apa sebenarnya yang terjadi di KPK," ujar Samad seperti dilihat dari channel YT Abraham Samad Speak Up, Minggu, 9 April 2023.
Dalam konteks yang lebih luas, permasalahan di KPK merupakan hal yang sangat penting untuk diatasi.
Baca Juga: Duh Firli Bahuri Nggak Berkutik, Novel Baswedan: Ini Kejahatan Serius
KPK sebagai lembaga yang bertugas memberantas korupsi harus dijaga integritasnya agar dapat bekerja secara efektif dan efisien.
Oleh karena itu, tindakan Dewan Pengawas KPK diharapkan dapat membantu menjaga integritas dan kredibilitas KPK di mata publik.