bdadinfo.com

11 April Hari Parkinson Sedunia, Simak Sejarah dan Tujuan Peringatannya - News

Ilustrasi Bunga Tulip Merah, lambang kesadaran penyakit parkinson ( Pexels/Tabitha Mort)

Setiap tanggal 11 April, dunia memperingati Hari Parkinson Internasional.

Hari Parkinson Sedunia adalah hari internasional yang diperingati setiap tahunnya untuk meningkatkan kesadaran global terkait kondisi penyakit Parkinson.

Hari Parkinson Sedunia ini juga bertujuan untuk membuat masyarakat saling berkumpul dan membantu mereka yang membutuhkan.

Baca Juga: Daftar HP Paling Diburu Jelang Lebaran 2023, Mulai dari Harga Rp2 Jutaan Spek Gahar!


Dikutip dari situs WHO, Parkinson disease (PD) atau Parkinson adalah kondisi degeneratif otak yang berhubungan dengan gejala motorik (gerakan lambat, tremor, kekakuan, berjalan dan ketidakseimbangan).

Parkinson juga dapat mengakibatkan berbagai komplikasi non-motorik (gangguan kognitif, gangguan kesehatan mental, gangguan tidur dan nyeri dan gangguan sensorik lainnya).

Peringatan Hari Parkinson Sedunia ini mulai diperingati sejak tahun 1997.

Baca Juga: Anas Urbaningrum Bebas Hari Ini, Gebrakan Pertama Akan Ada Pidato Kejutan

Ketika Asosiasi Penyakit Parkinson Eropa (EPDA) dan Organisasi Kesehatan Dunia menetapkan Hari Parkinson Sedunia pada 11 April 1997.

Dikutip dari situs National Day, peringatan ini utamanya dibuat untuk menghormati penemu penyakit ini.

Penemu tersebut bernama Dr. James Parkinson. 11 April dipilih karena merupakan hari kelahiran dokter tersebut.

Baca Juga: PT KAI Buka Lowongan Kerja untuk Penempatan Jakarta dan Bandung, Simak Cara Daftarnya!

Dia menerbitkan sebuah esai pada tahun 1817 berjudul, "An Essay on the Shaking Palsy” dimana dia mengatakan bahwa sindrom ini merupakan penyakit medis.

Dalam esainya, Parkinson menggambarkan sindrom yang dia amati pada enam orang.

Tiga dari orang ini adalah pasien, dua adalah orang yang ditemuinya di jalan, dan satu diamati dari kejauhan.

Baca Juga: 30 Persen Naker Sudah Terdaftar JKM, BPJS Ketenagakerjaan Bukittinggi Apresiasi Pemkab Tanah Datar

Dia mengamati gejala penyakit degeneratif dan pengaruhnya terhadap postur, gaya berjalan, dan terjadinya tremor.

Pada saat itu, penelitian tentang tremor masih sangat terbatas, dan Parkinson menamakan sindrom ini sebagai Shaking Palsy atau Paralysis Agitans.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat