bdadinfo.com

WHO: Korban Tewas Konflik Sudan Capai 459 Orang, 4.072 Lainnya Terluka - News

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat 459 korban tewas dan 4.072 orang terluka akibat konflik bersenjata selama berminggu-minggu di Ibu Kota Khartoum, Sudan. (AFP)

- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat 459 korban tewas dan 4.072 orang terluka akibat konflik bersenjata selama berminggu-minggu di Ibu Kota Khartoum, Sudan.

Bergabung dalam jumpa pers Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui video, perwakilan Sudan di WHO Dr. Nima Saeed Abid mengatakan, angka tersebut mungkin sangat kecil dari yang sebenarnya.

Abid juga mengatakan bahwa WHO telah memverifikasi 14 serangan sejak kekerasan dimulai, dengan delapan kematian dan dua orang luka-luka. Rumah-rumah sakit di Sudan juga rusak.

Baca Juga: Liga Inggris Preview West Ham vs Liverpool, Simak Prediksi Skor, Head to Head hingga Susunan Pemain

"Serangan terhadap perawatan kesehatan adalah tindakan tercela dan harus dihentikan," kata Abid seperti dilansir dari Anadolu, Selasa 25 April 2023.

Mengenai upaya evakuasi, juru bicara Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan Jens Laerke mengatakan orang-orang telah dipindahkan dari Khartoum ke Port Sudan.

"Kami sedang mencari cara untuk memindahkan mereka lebih jauh lagi," ujar Laerke.

Baca Juga: Setelah Meninggalnya Moonbin ASTRO, Sang Adik Moon Sua Berjanji akan Tersenyum dan Hidup dengan Baik

Pada Senin 24 April 2023, konvoi PBB ke Port Sudan telah mengevakuasi 700 orang yang terdiri dari personel PBB, LSM internasional, dan staf kedutaan asing.

"Kami tetap berkomitmen untuk tinggal dan melayani, dan kami akan mempertahankan kepemimpinan yang kuat di Sudan ke depannya," kata dia.

Pertempuran antara tentara Sudan (SAF) dan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) meletus sejak 15 April 2023 di Khartoum dan sekitarnya.

Baca Juga: Penyakit Tidur Segera Hilang dari Bumi, Peneliti Sudah Temukan Obatnya

Konflik mematikan itu dipicu ketidaksepakatan selama beberapa bulan terakhir antara SAF dan RSF atas reformasi keamanan militer.

Reformasi mengharapkan partisipasi penuh RSF dalam militer, yang menjadi salah satu isu utama dalam negosiasi oleh pihak internasional dan regional untuk transisi ke pemerintahan sipil demokratis di Sudan. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat