- Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menuding bahwa serangan pesawat nirawak (drone) di Kremlin tak mungkin terjadi tanpa sepengetahuan Amerika Serikat (AS).
Lavrov memperingatkan bahwa Rusia akan menanggapi insiden tersebut dengan tindakan yang nyata.
Sebelumnya pada Rabu, 3 Mei 2023, Rusia menyebut telah menggagalkan serangan drone di Kremlin.
Baca Juga: Gugat ke PHI, Proses Rekruitmen Kembali eks Karyawan PT Aqua yang Difasilitasi Pemkab Solok Terhenti
Pihak Rusia menjelaskan bahwa serangan itu merupakan upaya pembunuhan terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin.
"Jelas bahwa itu adalah tindakan permusuhan. Sangat jelas bahwa teroris Kyiv tidak dapat melakukannya tanpa sepengetahuan pemiliknya (AS). Dan kami tidak akan menanggapi dengan membicarakan apakah ini (pernyataan) perang atau bukan, tetapi dengan tindakan nyata," ucap Lavrov.
Saat ditanya soal pertanggung jawaban atas serangan drone di Kremlin itu, Ukraina pun membantah tudingan tersebut.
Baca Juga: Klasemen Sementara SEA Games 2023, Indonesia di Peringkat Aman Susul Tuan Rumah
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa pihaknya tidak menyerang Rusia maupun Vladimir Putin.
AS juga menolak tuduhan soal keterlibatan mereka dalam serangan drone itu.
Kepala Kebijakan Luar Negeri Eropa Joseph Borell memperingatkan Moskow untuk tidak menggunakan tudingan ini sebagai alasan untuk melanjutkan eskalasi perang.
Baca Juga: Diimingi Game, Dua Anak di Bawah Umur Jadi Korban Cabul Pria Tua di Tanah Datar
Adapun Lavrov juga mengatakan bahwa menurutnya, tidak ada lagi insiden ataupun provokasi yang diharapkan.
Zelensky dan timnya melakukan segalanya baik di media maupun dalam langkah praktis mereka, sehingga negara yang menghormatinya pun tidak mau berkomunikasi dengan mereka," pungkas Lavrov. ***