- Komunitas Muslim Rohingya tewas di Barat Myanmar ketika Topan Mocha menghantam pada akhir pekan lalu.
Menurut laporan media setempat pada Selasa, banyak di antaranya yang meninggal merupakan pengungsi dari konflik etnis yang terjadi di Myamnar.
Dua masyarakat setempat dan NGO lokal yang beroperasi di negara bagian Rakhine mengatakan bahwa topan telah menyebabkan kerusakan berat dengan banyak korban berjatuhan.
Baca Juga: Kata Pakar Siber Soal Serangan Terhadap Layanan BSI: Sistem Harus Disiplin!
Media Myanmar melaporkan sampai saat ini setidaknya ada 22 korban tewas yang berasal dari Komunitas Rohingya.
Dari banyaknya korban, dilaporkan salah satunya adalah seorang anak berumur 14 tahun yang tewas tertimpa pohon yang tumbang.
Listrik dan dan segala koneksi nirkabel di wilayah Sittwe pun ikut terganggu. Dari video yang beredar tampak banyak atap yang terbuka, menara telepon yang roboh, serta papan reklame banyak yang berjatuhan dari ruko-ruko.
Topan Mocha sendiri menghancurkan banyak rumah dan membuat aliran listrik terputus di kawasan negara bagian Rakhine.
Badan Meteorologi Myannmar mengatakan bahwa topan tersebut mengantam Myanmar dengan kecepatan 209 km perjam.
Pemerintah telah mengumumkan bahwa negara bagian Rakhine sebagai area bencana alam, sementara Palang Merah Myanmar telah bersiap untuk melakukan evakuasi besar-besaran.
Baca Juga: Mudah Ditemukan di Pasar, Tempe Ternyata Memiliki Segudang Manfaat Loh, Bisa Mencegah Alzheimer
Tak hanya di Myanmar, Topan Mocha juga menghantam negara tetangga mereka yakni Bangladesh.
Wilayah terparah yang terdampak oleh Topan Mocha di Bangladesh adalah Cox Bazar. Pemerintah Bangladesh sendiri sudah melakukan evakuasi terhadap sekiar 750.000 orang.