– Kabar rencana pertemuan aktivis dan komunitas LGBT di Jakarta menggemparkan media sosial tanah air.
Sontak kabar tersebut langsung menuai berbagai kontroversi dan penolakan, mengingat Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengecam adanya rencana pertemuan komunitas LGBT se-ASEAN di Jakarta.
Merespon rencana tersebut wakil ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas menghimbau masyarakat untuk waspada atas rencana pertemuan komunitas LGBT tersebut.
Tak hanya itu, Anwar pun mengecam terkait adanya rencana pertemuan komunitas LGBT ini.
Karena menurut Anwar, jika benar pertemuan ini terselenggara maka pemerintah dianggap telah melanggar konstitusi berdasarkan pada pasal 29 Ayat 1 UUD 1945.
Tak hanya konstitusi, menurut anwar agama yang ada di Indonesia pun melarang praktek LGBT.
Salah satu penolakan lain juga datang dari petinggi MUI. Ketua bidang Dakwah dan Ukhuwah MUI, Muhammad Cholil Nafis mengecam rencana tersebut melalui akun Instagramnya.
“Ini sudah menyimpang terus masih dikampanyekan lagi. Saya selamanya menolak penyimpangan ini, khususnya di Indonesia,” kecamnya.
“Bismillah…Lawan!,” tambah Kiai Cholil.
Ia juga mengingatkan bagi yang waras untuk tidak diam saja dan jangan mengalah untuk bersuara.
Sementara itu, menurut direktur jenderal informasi dan diplomasi publik kementerian luar negeri, atau Kemlu Teuku Faizasyah pertemuan komunitas LGBT tersebut tidak berkaitan dengan organisasi ASEAN.