bdadinfo.com

Berkali-kali Gagal, Anak Petani Asal Aceh Tamiang Ini Akhirnya Lulus Akmil - News

Berkali-kali Gagal, Anak Petani Asal Aceh Tamiang Ini Akhirnya Lulus Akmil (www.ajnn.net)

- Menjadi taruna Akademi Militer (Akmil) merupakan kerinduan dan harapan anak muda pada umumnya.

Demikian pun dengan para orangtua, tentu punya harapan yang sama agar anaknya bisa masuk dan lolos Akmil.

Salah satu hal yang kerap disoroti terkait hal ini adalah latar belakang orangtua. Banyak yang menilai, posisi dan jabatan orangtua menentukan sang anak bisa lolos Akmil.

Baca Juga: Pesan Greivance Lumoindong Bacaleg PDIP Sulut Soroti Generasi Muda Marak Judi Online Pergaulan Bebas

Di sisi lain, dugaan soal permainan uang di balik seleksi calon taruna Akmil kerap dihembuskan ke publik.

Namun, berbeda dengan anak muda yang satu ini, yang lolos seleksi taruna Akmil setelah beberapa berjuang.

Namanya Muhammad Nazar (20), warga Dusun Damai, Gampong Alur Bemban, Kecamatan Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang.

Muhammad sukses menjadi taruna Akmil setelah mengikuti serangkaian seleksi dari tingkat Panda hingga Panpus dan diakhiri dengan Sidang Pantukhir Pusat Integrasi yang dipimpin oleh Panglima TNI di Akmil Magelang pada Kamis, 27 Juli 2023.

Perjuangan Muhammad tentu bukan sesuatu yang mudah atau sekali jadi. Sebemunya, ia telah berjuang untuk mengikuti tes Akmil sebanyak dua kali, namun gagal.

Menurut pegakuan kakak kandung Muhammad Nazar, Rina, adiknya itu memang mmepunyai keinginan kuat untuk menjadi TNI.

Hal itu menjadi cita-citanya sejak Muhammad duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).

Ia lalu terus belajar dengan tekun dan rutin berolahraga demi mewujudkan cita-citanya tersebut.

“Muhammad Nazar giat belajar dan berolahraga guna mewujudkan impiannya tersebut,” katanya.

Rina menjelaskan, sebelum lulus perwira, Muhammad Nazar merupakan lulusan SMA Negeri 1 Langsa, SMP Negeri Langsa dan Sekolah Dasar (SD) Kebun Tanjung Seumantoh Kecamatan Karang Baru.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat