bdadinfo.com

Tim Penilai LPM Kunjungi 'Masjid Viral' dan Kampung Kunyit Padang Panjang - News

Tim Penilai LPM Kunjungi 'Masjid Viral' dan Kampung Kunyit Padang Panjang (Kominfo Kota Padang Panjang)


PADANG PANJANG, – Usai acara penyambutan kedatangan Tim Penilai Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Berprestasi Tingkat Provinsi Sumatera Barat di Kantor Lurah Silaing Bawah (Silba), Kecamatan Padang Panjang Barat (PPB), rombongan lakukan kunjungan ke lapangan, Senin (31/7).

Kunjungan dilakukan ke beberapa lokasi seperti Masjid Jami’ Nurul Huda yang terkenal karena begitu viral di media sosial. Didampingi Kepala Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DSPPKBPPPA), Drs.Osman Bin Nur, M.Si, Ketua DPD LPM Padang Panjang, Dr. Novi Hendri, S.E, M.Si dan lainnya, rombongan disambut Ketua Pengurus Masjid, Ustaz Ade Sehabudin, S.H, M.M.Pd.

Ade menjelaskan beberapa program masjid yang masuk pada Inovasi Government Award (IGA) 2022 kepada tim penilai LPM. Seperti program Inovasi Pemungutan dan Penyaluran Zakat, Infak, Sedekah dan Wakaf, program Inovasi Pojok Literasi, dan program Inovasi Smart Surau.

Baca Juga: Ini Alasan Budaya Minangkabau Kental dengan Nuansa Islami, Berawal dari Perjuangan Melawan Penjajah

Ketua Tim Penilai, Firmanto dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Sumbar dan rombongan mengaku takjub dengan masjid ini.

"Dari sekian banyak masjid yang kami kunjungi, baru Masjid Nurul Huda yang dijumpai sangat memuliakan musafir dengan fasilitas lengkap seperti penyediaan minuman kopi dan teh dengan sistem layanan mandiri. Kemudian terdapat pojok literasi yang dilengkapi dengan kursi dan meja. Sehingga selain beribadah salat dan membaca Al-Qur’an, pengunjung maupun musafir juga bisa membaca buku dengan judul yang beragam sambil menikmati minuman gratis yang disediakan masjid,” ujar Firmanto.

Selanjutnya tim beralih ke Kampung Kunyit yang berada di RT 21 Silba. Kampung ini merupakan kerja sama antara LPM, ketua RT 21, SMPN 2 dan masyarakat.

Baca Juga: Dipandu DPK, Dua Warga Belanda Temukan Makam Nenek dan Jejak Sejarah Leluhur di Padang Panjang

Tim penilai melihat produksi dari olahan kunyit yang menjadi tanaman di setiap rumah di RT tersebut. Seperti jamu, masker dan lulur. Hasil produksi tersebut sedang menunggu proses perizinan BPOM untuk dipasarkan. Namun masyarakat sekitar sudah mulai memproduksi dan membuktikan hasil produksi tersebut. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat