bdadinfo.com

Diduga Oknum Polisi Intimidasi Wartawan di Padang, Organisasi Pers Layangkan Pernyataan Sikap - News

Salah seorang wartawan yang meliput kerusuhan di Masjid Raya Sumatera Barat diduga menerima tindakan represif dari oknum polisi (AJI Padang)

- Sejumlah jurnalis yang meliput peristiwa kericuhan di Masjid Raya Sumatera Barat pada Sabtu, 5 Agustus 2023, mengalami tindak kekerasan, intimidasi, dan penghalangan yang diduga dari personil kepolisian.

Kejadian ini menuai reaksi keras dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Padang, Pewarta Foto Indonesia (PFI) Padang, dan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Sumatera Barat (Sumbar).

Menurut data yang dihimpun AJI Padang, sekitar empat orang jurnalis menjadi korban tindakan tersebut.

Nandito Putra dari Tribunnews, salah satu wartawan yang berada di lokasi mengalami penghalangan dan intimidasi ketika sedang melakukan siaran langsung.

Baca Juga: Tragis, Bocah Laki-laki Hilang Terseret Arus Sungai di Nagari Sungai Landia Agam

Ketika merekam kondisi pemulangan warga dari Jorong Pigogah Pati Bubur, Nandito diserang oleh sekelompok orang berpakaian preman yang mencoba merebut ponselnya.

“Saya mengikuti kerumunan itu hingga jarak lebih kurang tiga meter. Namun tiba-tiba saat saya merekam, tiba-tiba datang beberapa orang berpakaian preman dan menarik saya. handphone saya sempat diambil paksa. Lalu aparat tersebut menanyakan apa tujuan saya dan saya menjelaskan kalau saya sedang liputan,” tuturnya.

Dalam upaya untuk meredam kontak fisik yang diterima Nandito oleh perugas, dua orang jurnalis melakukan protes kepada oknum tersebut. Namun, reaksi petugas terhadap protes tersebut justru berujung pada tindakan kekerasan.

Fachri Hamzah, seorang jurnalis dari Tempo kembali menjadi korban saat petugas mengangkat kerah bajunya sembari melontarkan ancaman.

Dalam kejadian yang sama, Aidil Ichlas, Ketua AJI Padang, juga mengalami situasi serupa ketika berusaha melepaskan Nandito.

Baca Juga: Beredar Video Brimob Bersepatu Injak Sajadah Masjid Raya Sumbar, Ini Kata Kapolda

Pada kejadian lain, Dasril dari Padang TV mengalami hal serupa ketika mengambil gambar penangkapan seorang pendamping dari LBH Padang.

Polisi menghalangi kameranya dan menyuruhnya untuk tidak merekam lagi, namun Dasril tetap melanjutkan tugasnya.

Tidak hanya itu, Zulia Yandani dari Classy FM juga mengalami tindak kekerasan. Saat sedang merekam kericuhan di lantai I Masjid Raya Sumbar, polisi datang dan merampas ponselnya. Lia, sapaan akrabnya, bahkan diangkat dan hampir dibawa ke mobil oleh polisi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat