bdadinfo.com

Kiprah Abdoel Rivai, Dokter Keturunan Minang yang Menjadi Perintis Pers Indonesia Zaman Kemerdekaan RI - News

Abdoel Rivai menjadi dokter sekaligus jurnalis keturunan Minang (Goodnewsfromindonesia.com)

- Minangkabau merupakan kata yang merujuk pada kelompok etnis sesuai adat istiadat Minang dan mayoritas suku ini menganut agama Islam.

Orang Minang dikenal dengan sistem persaudaraan matrilineal adalah warga yang mengatur alur keturunan berada dari pihak ibu.

Secara geografis Minangkabau terdiri dari Sumatera Barat, bagian Jambi, bagian Riau, bagian utara Bengkulu, pantai barat Sumatera Utara, Negeri Sembilan di Malaysia dan barat daya Aceh.

Baca Juga: Tips Kesehatan: Jangan Sembarangan Dipegang! Inilah Rahasia Merawat Luka Diabetes dengan Benar dan Efektif

Dunia pers Indonesia memiliki sejarah terpanjang dan beberapa nama tokoh wartawan nasional yang sangat dikenal, seperti: Roehana Koeddoes, B.M Diah, S.K Trimurti dan Sayuti Melik.

Ternyata ada salah satu nama tokoh yang memiliki perjuangan yang cukup besar selama perjalanan pers nasional saat kemerdekaan RI

Pada acara Hari Pers Nasional, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengesahkan nama Abdoel Rivai sebagai seorang dokter dan jurnalis.

Baca Juga: Pernah Kena Tekel David Beckham, Ini Rekam Jejak Andik Vermansyah yang Gabung Persiraja Banda Aceh

Ketua umum pengurus besar IDI dari Moh. Adib Khumaidi SpOT menyatakan suatu pemikiran Abdoel Rivai yang memberikan inspirasi Dr. Wahidin Sudirohusodo untuk membentuk organisasi Boedi Oetomo.  

Menelusuri sosok Abdoel Rivai mengenai sepak terjangnya sebagai jurnalis dan pendidikan, berikut ini perjalanannya:

Abdoel Rivai lahir di daerah Agam, pada 13 Agustus 1871 di Sumatera Barat dari pasangan Siti Kemala Ria dan Abdul Karim.

Baca Juga: Tips Kesehatan: Ternyata Hal Kecil Ini Bisa Mendeteksi Diabetes, Inilah Gejala yang muncul di Jari dan Kuku!

Ia termasuk anak yang cerdas, pada usia 15 tahun Ia telah berhasil diterima di School tot Opleiding van Indische Artsen (STOVIA) dan Ia bersekolah mengambil jurusan kedokteran di Hindia-Belanda.

Ia lulusan dari sekolah kedokteran pada 1894 dan dinyatakan menjadi seorang dokter pemerintahan kolonial di daerah Deli, Sumatera Utara.  

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat