bdadinfo.com

Simbolisme Mendalam dalam Tradisi Tabuik dari Sumatera Barat: Lebih dari Sekadar Pawai Beriringan - News

Tradisi Tabuik dari Sumatera Barat (museumnusantara.com)

- Sumatera Barat memiliki pemahaman tentang budaya dan tradisi yang masih tetap dipertahankan.

Sehingga bisa menarik para wisatawan lokal maupun mancanegara yang ingin mengenal lebih dalam tentang budaya khas Minangkabau

Dari semua tradisi yang ada di Sumatera Barat, ternyata ada satu tradisi mungkin kurang diketahui banyak orang.

Baca Juga: Hati-Hati Lamine Yamal! 3 Wonderkid Barcelona Ini Malah Tenggelam Usai Dapat Banyak Pujian

Tradisi itu bernama, Tradisi Tabuik, yaitu sebuah perayaan lokal dalam rangka memperingati kematian cucu dari Nabi Muhammad SAW, yang saat ini dilakukan oleh masyarakat di daerah Pariaman.

Festival yang diadakan di Pantai Kota Pariaman tersebut, menampilkan beberapa pertunjukkan seperti Pertempuran Karbala, dan memainkan alat musik drum tassa dan dhol.

Tradisi ini berkaitan dengan sejarah perjuangan agama Islam, yang berkaitan dengan keturunan Nabi Muhammad SAW, pada saat peperangan di Karbala, Irak pada tanggal 10 Oktober 680 Masehi.

Baca Juga: Jejak Sejarah Panjang Sumatera Selatan, Museum Balaputera Dewa sebagai Pintu Kerajaan Sriwijaya

Selain itu, acara ini juga menjadi bentuk penghormatan untuk kematian Husein bin Ali, dengan menggunakan cara memasangkan bagian atas tabuik, kemudian Tabuik diarak hingga akhirnya dibuang ke laut

Tentu saja ada beberapa cara yang dilakukan agar upacara ini bisa berjalan dengan lancar.

Tradisi ini dimulai pada pukul 09.00 pagi, para pelaksana tabuik akan membawa langsung peti tabuik di sepanjang jalan diiringi oleh bunyi gendang.

Baca Juga: Kuliner Unik dan Langka di Padang Pariaman, Gulai Ikan Gariang Dimakan Bersama Sisiknya

Peristiwa ini akan mengundang beberapa masyarakat setempat yang belum pernah terlibat atau melihat upacara yang dilaksanakan secara langsung, walaupun jarang terjadi.

Prosesi upacara Tabuik yang akan dibuang ke laut, biasanya dilakukan pada tanggal 10 muharram petang, dan Tabuik akan dilepas ke laut oleh kelompok Nagari Pasa dan Subarang, di antara warga yang menyaksikan yang sekaligus menjadi peserta upacara tabuik.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat