- Hubungan antara Amerika Serikat (AS) dengan NATO dan untuk memahami kepentingan pribadi AS dalam konflik antara Rusia-Ukraina.
Seorang Profesor Ilmu Politik dan Direktur Studi Intelijen dan Keamanan di Universitas Augusta, Craig Albert, mengatakan bahwa mengingatkan memori perang dingin.
Dia mengatakan, untuk melawan agresi Soviet di Eropa, AS membantu membentuk aliansi keamanan NATO, atau Organisasi Perjanjian Atlantik Utara, pada tahun 1949.
Baca Juga: Gawat! NATO Siaga Penuh, 40 Ribu Tentara Siap Dikerahkan: Serangan Rusia ke Ukraina Tindakan Brutal
Pada tahun-tahun sejak itu, NATO telah berkembang beberapa kali, termasuk menambahkan tiga bekas republik Soviet.
Ukraina, bekas republik Soviet yang berbatasan dengan Rusia di sebelah timur, bukanlah anggota NATO, meskipun pada tahun 2008 aliansi tersebut membuka pintu untuk keanggotaan.
Putin telah menuntut ini tidak terjadi, karena ia berusaha untuk membatasi NATO di sepanjang perbatasan Rusia.
"Ukraina telah mengikatkan dirinya ke Barat, ke NATO," kata Albert dilansir dari ABC News pada Minggu (27/2/2022).
"Mereka masih memiliki perjanjian militer, perjanjian, perjanjian ekonomi, perjanjian bisnis atau hubungan, meskipun tidak ada perjanjian NATO antara Ukraina dan NATO dan AS," tambah Albert.
Satu perjanjian sebelumnya adalah Memorandum Budapest tentang Jaminan Keamanan, dicapai antara AS dan Rusia pada tahun 1994, di mana Ukraina akan menyerahkan persediaan senjata nuklirnya sebagai imbalan atas jaminan keamanan terhadap ancaman terhadap integritas dan kedaulatan teritorialnya.
Baca Juga: Rusia Dijatuhi Sanksi AS! Jerman dan Belanda Kirimkan Rudal Beserta Anti-Tank
Termasuk mencari PBB dan tindakan Dewan Keamanan untuk memberikan bantuan ke Ukraina. Rusia kemudian akan mencemooh perjanjian itu ketika merebut Krimea pada tahun 2014.
Anggota NATO yang berbatasan dengan Rusia juga menyampaikan keprihatinan kepada pejabat AS. Dampak potensial dari konflik Ukraina pada kepentingan AS dianggap "signifikan",