bdadinfo.com

Warga Salido Pessel Digegerakan dengan Kemunculan 2 Ekor Buaya di Tepian Sungai - News

Warga Salido Pessel Digegerakan dengan Kemunculan 2 Ekor Buaya di Tepian Sungai


- Warga Kampung Koto, Nagari Salido, Kecamatan IV Jurai, Kabupaten Pesisir Selatan Selatan, Sumatera Barat digegerkan dengan kemunculan dua ekor buaya di tepi Sungai.

Kemunculan dua buaya tersebut dibenarkan oleh Kepala BKSDA Sumbar, Ardi Andono pada Rabu 2 November 2022 atas laporan dari Wali Nagari Salido yang melapor ke petugas RKW IX Tarusan Arau Hilir.

"Iya pada laporan warga melihat ada dua buaya yang sedang berjemur di tepi sungai yang menimbulkan keresahan terhadap masyarakat sekitar," ujarnya.

Atas laporan itu, Kata Ardi Andono, petugas RKW IX Tarusan AH berkoordinasi dengan Wali Nagari untuk selanjutnya melakukan verifikasi ke lokasi kemunculan buaya.

Baca Juga: Disiarkan Secara Langsung! Berikut Link Debat Kandidat 3 Caketum Hipmi di Labuan Bajo Hari Ini

"Setelah mendapatkan laporan, petugas langsung melakukan verifikasi ke lapangan dan menemukan satu ekor buaya yang sedang berada di pinggir sungai," ujarnya.

Kemunculan buaya tersebut, lanjut Ardi, menurut informasi dari Pemerintahan Nagari dan masyarakat sekitar, merupakan yang pertama kalinya terjadi di wilayahnya.

"Jadi untuk mencegah terjadinya konflik antara satwa dengan masyarakat, Tim RKW IX Tarusan Arau Hilir, BKSDA Sumatera Barat bersama perangkat Nagari Salido dan masyarakat setempat melakukan sosialisasi dan pemasangan plang Informasi atau himbauan terhadap kemunculan Buaya Muara," jelasnya.

Sementara itu, Wali Nagari Salido, Evilindo menyebutkan kemunculan buaya ini, tentunya akan mengganggu kenyamanan dan keamanan warga penambang pasir maupun nelayan dan wisatawan yang berkunjung ke lokasi tersebut.

"Kawasan Pantai Salido merupakan lokasi wisata, dengan adanya kehadiran buaya ini tentunya akan sangat meresahkan bagi kami di Nagari," ujarnya.

Oleh karena itu, BKSDA Sumbar melakukan pengawasan dan pemahaman kepada masyarakat tentang keberadaan satwa Buaya dan habitatnya disekitar muara, agar masyarakat bisa hidup berdampingan dengan satwa liar utamanya Buaya Muara.

"Diharapkan hal ini dapat meminimalisir kemungkinan konflik manusia dan satwa liar buaya muara di nagari mereka," tutupnya. (*)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat