- Pesatnya perkembangan teknologi informasi dewasa ini melahirkan aneka jenis platform digital yang memudahkan setiap orang dalam mengakses, maupun melakukan aktivitas keseharian.
Perusahaan industri teknologi digital berlomba-lomba menciptakan aplikasi yang dapat menjangkau publik di dunia maya.
Mulai dari sistem informasi berbasis internet yang bisa diakses, seperti e-commerce, aplikasi berbasis web dan dunia medis sosial (medsos) berbasis teks dan gambar hingga platform medsos berbasis video.
Baca Juga: Pengakuan Sejarah pada Gamawan Fauzi Sebagai 'Tonggak' Berdirinya Kabupaten Solok Selatan
Baca Juga: Punya Followers Grup Medsos Terbanyak dan Pertama di Solok Selatan, Ini Sosok Nofendri T Lare
Baca Juga: Influencer Uda Rio Berbagi Kiat Sukses saat Workshop KIM Diskominfotik Sumbar
Tak ayal, hal ini juga dimanfaatkan oleh para kreator digital untuk mengumpulkan pundi-pundi rupiah dari kreasi berupa video, konten kreator artikel dan lainnya.
Bermodal followers atau jumlah pengikut yang banyak dalam sebuah aplikasi digital berbasis medsos (YouTube, TikTok, Facebook, Instagram) dan aplikasi website setiap influencer atau konten kreator bakal mendapat rupiah dari jumlah viewer yang diberikan oleh Google atau ads.
Tidak hanya itu, bahkan apabila setiap akun medos yang memiliki pengikut banyak maka juga bisa mendapatkan pundi rupiah dari tawaran iklan atau Endorse dari berbagai pihak untuk mempromosikan produk.
Baca Juga: Ternyata Pemeran Video Syur 'Kebaya Merah' Seorang Influencer dan Selebgram
Baca Juga: Cek Spek Laptop Acer Aspire 5 Intel Core i5 Gen 11 dan 12, Bandingkan Harga di Bawah 10 Juta
Baca Juga: Sultan Auto Beli Nih, Mobil Listrik Mercedes Benz Hadir di Indonesia, Ini Spesifikasinya!
Nah, hal berbeda ditemui News dari seorang pengelola akun medsos yang memiliki jumlah pengikut banyak. Kendati sering mendapatkan tawaran Endorse dan iklan produk, bahkan hingga ditawari menjadi calon anggota legislatif (caleg) hal ini ditolaknya.