bdadinfo.com

Legislator Soroti Target Penurunan Angka Stunting di Indonesia! Sumatera Barat Termasuk Tinggi - News

Pengecekan stunting. (Istimewa)

- Anggota Komisi IX DPR RI, Rahmad Handoyo menyampaikan, untuk dapat menurunkan angka stunting hingga 14 persen seperti dicanangkan pemerintah, butuh kerja ekstra keras. 

Anggota Komisi IX DPR RI tersebut mengatakan, untuk dapat mencapai target tersebut, harus dilakukan sosialisasi masif kepada para ibu muda dan calon pengantin harus pula digencarkan.

Pemerintah sendiri telah berhasil menurunkan angka stunting dari 24,4 persen pada 2021 menjadi 21,6 persen pada 2022. Dan pada 2024, pemerintah menargetkan angka stunting di Tanah Air turun menjadi 14 persen. 

Baca Juga: Stunting Tidak Dapat Diobati, Namun Dapat Dicegah, Berikut Penjelasan Menteri Kesehatan

"Untuk sampai 14 persen butuh kerja ekstra yang melibatkan semua pihak tidak saja pemerintah pusat tapi juga Pemda hingga aparat desa. Dari sisi realita sudah cukup bagus dari 24,4 persen menjadi 21,6 persen. Ini buah kolaborasi dan kerja keras," jelas Rahmad dikutip dari dpr.go.id pada Kamis, 16 Februari 2023.

Ia menilai, bahwa masalah stunting ini adalah masalah kompleks dan memiliki banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya stunting pada anak, salah satunya kemiskinan dan pernikahan dini. 

Politisi PDI Perjuangan tersebut menjelaskan, pada 1000 hari pertama usia anak, gizi harus betul-betul tercukupi untuk mencegah stunting. Namun, jika terjadi pada anak usia 2 tahun yang mengalami stunting, kesembuhannya tidak bisa maksimal. 

Baca Juga: Masa Depan Indonesia, Khofifah Bilang Bidan Adalah Ujung Tombak Penurunan Kasus Stunting Anak

Rahmad berpendapat, mungkin hanya sekitar 20 persen saja kesembuhannya. Dengan demikian, ia menyerukan agar semua pihak memberi perhatian serius atas kasus ini.

"Yang di atas 2 tahun, saya kira peluang untuk sembuh dari stunting cukup berat, 20 persen saja. Selama 1 setengah tahun ini kita harus fokus pada dua hal. Pertama, promotif preventif stunting kepada ibu-ibu muda dan calon-calon pengantin. 

Kedua, kita fokus juga ke 1000 hari pertama dari mulai dinyatakan positif hamil sampai 2 tahun. Kita dampingi terutama dari keluarga miskin. Siapa yang dampingi, ya kepala desa, RT/RW, dan Posyandu. Kita bisa bergotong royong," jelas Rahmad. 

Indonesia sendiri setidaknya terdapat enam provinsi yang angka stuntingnya tinggi, yaitu Papua, Papua Barat, Sulawesi Barat, NTB, Sumatera Barat, dan Kaltim. ***

 

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat