bdadinfo.com

Tragis! Akibat Sanksi Pengurangan 18 Poin, Vitesse Resmi Terdegradasi dari Eredivisie Setelah 35 Tahun - News

Million Manhoef saat masih membela Vitesse (Instagram/Million Manhoef)

 - Klub Eredivisie, Vitesse Arnhem harus menerima kenyataan pahit setelah dikenakan sanksi dari federasi sepak bola Belanda, KNVB.

Jum'at lalu, KNVB resmi memberikan sanksi untuk klub bermarkas di Arnhem berupa pengurangan 18 poin karena mereka berulang kali gagal memenuhi persyaratan soal lisensi finansial untuk tampil di Eredivisie.

Dengan sanksi pengurangan poin tersebut, maka poin Vitesse yang tadinya 17, sekarang berubah menjadi -1 serta dipastikan terdegradasi dari Liga Belanda untuk pertama kalinya setelah 35 tahun.

Baca Juga: Klub Inggris Lainnya Tumbang, Aston Villa Jadi Penyelamat Wakil Inggris di Kompetisi Eropa

Karena sanksi yang sangat berat tersebut, klub yang dijuluki sebagai De Nummer 1 van Gelderland (Nomor 1 di Gelderland) sudah tak bisa lagi mengejar RKC Waalwijk yang berada di peringkat 16 untuk mengikuti play-off degradasi karena terpaut 23 poin dibawahnya.

Meski sapu bersih 4 kemenangan di laga sisa Eredivisie setelah 30 laga, maka Vitesse tetap akan finis di peringkat juru kunci, yakni ke 18 dengan 11 poin.

Vitesse pun menolak untuk mengajukan banding karena akan merugikan lisensi klub sepak bola profesional.

Baca Juga: 14 Klub Terbaik di Asia Tenggara Akan Perebutkan Gelar Juara Turnamen Shopee Cup Asean Club Championship, PSM Makassar dan Persija Jakarta Wakili RI

Sanksi ini dilakukan lantaran KNVB menuduh bahwa pihak klub telah memberikan informasi yang tidak akurat serta menahannya selama investigasi untuk memastikan bahwa klub ini telah melanggar sanksi internasional terhadap Rusia.

Hubungan Vitesse dan Chelsea berlangsung lama karena dimiliki oleh oligarki Rusia, Roman Abramovich selama hampir 20 tahun. Setelah invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, pemerintah Inggris memaksa untuk menjual klub berjuluk The Blues itu.

Pada dekade 2010-an, pemain Chelsea ketika era Abramovich sering dipinjamkan ke klub tersebut, termasuk Nemanja Matic dan Mason Mount.

Vitesse saat itu bermain di UEFA Europa Conference League edisi pertama. Mereka satu grup dengan Stade Rennais (Perancis), Tottenham Hotspur (Inggris), dan Mura (Slovenia).

Mereka lolos ke fase knockout lantaran Tottenham tak bisa memainkan laga terakhirnya karena skuadnya positif COVID-19. Karena finis runner-up di bawah Stade Rennais, maka mereka menghadapi wakil Austria, Rapid Wien di babak play-off.

Vitesse lolos ke babak 16 besar setelah menang agregat 3-2 sebelum disingkirkan oleh klub yang juara saat itu, AS Roma dengan agregat 2-1.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat