PAINAN, - Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni bakal terapkan pemakaian baju Batik Mandeh Rubiah pada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) setiap hari Kamis di daerah itu.
"Ya, saya harapkan seluruh OPD, kantor pemerintahan dan sekolah-sekolah wajib hukumnya memakai Batik Mandeh Rubiah. Tapi tidak sekarang, kita cari dulu bahannya," ujarnya saat lounching Batik Mandeh Rubiah di Painan, Sabtu (24/8).
Menurut dia, untuk memajukan Pesisir Selatan sudah saatnya masyarakat mendukung program pemerintah dan mengangkat nilai-nilai budaya daerah. Sebab, Pessel sangat kaya akan budaya. Buktinya 7 karya budaya Pesisir Selatan ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) bersama 14 karya budaya lainnya yang ada di Sumatera Barat.
"Sekarang memang trendnya seperti ini. Orang banyak keluar negeri untuk melihat budaya yang ada disana. Nah, di Pessel bakal kita terapkan hal ini," ucapnya.
Bupati mengatakan, sebagai bentuk dukungan pemerintah daerah maka Museum Batik Mande Rubiah bakal di dirikan di Kecamatan Lunang untuk menjaga aset dan budaya daerah.
"Kalau ini sudah terangkat, apapun bentuknya bakal kita dukung dengan anggaran daerah. Seperti Batik Mande Rubiah, Batik Lumpoe, Batik Tanah Liek dan sebagainya," katanya lagi.
Sementara itu, Lisda Hendrajoni selaku Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) menyampaikan, pihaknya mendukung penuh untuk mempromosikan segala potensi budaya yang ada di Pesisir Selatan.
"Sebab, Batik Mande Rubiah memiliki historis tersendiri. Apalagi daerah kita kaya akan budaya. Kami bertekad menjadikan Pessel sebagai sentra Batik di Sumatra Barat," ucapnya.
Dalam waktu dekat, ia bersama Bupati Hendrajoni bakal ke Yordania untuk mempromosikan Batik Mande Rubiah tersebut.
Kegiatan launching Batik Mande Rubiah dihadiri langsung keluarga besar Hj. Rakinah yang merupakan keturunan ke 7 Mande Rubiah, Dr.Pramono Peneliti Naskah Kuno dari Fakultas Ilmu Budaya UNAND Padang, sejumlah perangkat daerah dan Camat se Kabupaten Pesisir Selatan. Di akhir kegiatan juga dipamerkan peragaan Batik Mande Rubiah oleh Uda Uni Pessel 2019. (h/kis)