bdadinfo.com

Wagub: Peran Perempuan Minang Cegah Radikalisme Sangat Besar - News

PADANG, – Selain radikalisme dan terorisme yang juga membuat tatatan masyarakat menjadi rusak lujar biasa adalah praktik  penyimpangan seksual atau yang terkenal dengan LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual dan Transgender)

“Ini tantangan untuk kita semua, khususnya kaum perempuan bagaimana dari dini mengarahkan anak-anaknya untuk benar-benar memiliki jati dirinya. Jika lelaki ya jadikanlah lelaki, jika perempuan jadikalah perempuan, jangan separuh-separuh,” kata Wakil Gubernur Nasrul Abit ketika membuka dengan resmi acara sosiaslisasi bahaya radikalisme untuk kaum perempuan yang digelar Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) di hotel Kyriad, Padang, Kamis (10/10).

Tapi,  kata Wakil Gubernur bahwa bahaya terorisme juga merupakan hal yang menjadi perhatian serius di seluruh negara. Terorisme adalah kejahatan yang luar biasa yang merusak sendi-sendi kemanusiaan. “Semua itu diawali dengan paham radikal, paham yang hanya berkeyakinan dirinya sendirti atau kelompoknya sendiri yang benar. Paham yang jauh dari harmoni dan kebinekaan,” kata Nasrul Abit.

Di Minangkabau, keberadaan kaum perempuan yang direpresentasikan oleh bundo kanduang merupakan kearifan lokal (local wisdom) untuk menjadi peredam radikalisme itu. Bundo Kanduang di Minangkabau, kata Nasrul Abit menjadi tempat orang mengadu dan bekeluh kesak di kala galau.  

Sebelumnya, Deputi Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Mayjen TNI Hendri Paruhuman Lubis mengatakan bahwa kehadiran perempuan sebagai agen perdamaian, berpotensi menurunkan tensi radikal seseoang. “Perempuan sangat berpotensi mencegah meluasnya paham radikalisme. Karena itu penting artinya peranan perempuan untuk memagari anak-anak kita dari terpapar paham radikal yang menjadi permulaan terpicunya aksi teror,” kata Hendri.

Pendekatan soft adalah salah satu cara menanggulangi terorisme di Indonesia yang diakui juga oleh negara lain. “Pendekatan ini diperankan oleh FKPT di 32 provinsi dengan lima bidang legiatan, media, agama, pendidikan, pemuda dan perempuan,” kata Deputi BNPT itu.

Ketua FKPT Sumatera Barat, Dr. Zaim Rais, M.A, menyebutkan kegiatan ini merupakan kegiatan satu dari lima kegiatan sosialisasi yang digelar FKPT Sumbar sepanjang tahun 2019. Untuk kegiatan perempuan ini diikuti oleh 105 peserta dari berbagai organisasi perempuan di Sumatera Barat.

Acara yang berlangsung hingga sore itu akan menghadirkan narasumber dari BNPT dan Kantor Kementerian Pemberdayaan Perempuan. (*)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat