bdadinfo.com

Brak! Tiang Kereta Cepat Jakarta-Bandung Ambruk Timpa 2 Ekskavator - News

Pembongkaran Pier di Proyek KCJB. Dok CNBC Indonesia

JAKARTA, - Pembangunan kereta cepat Jakarta - Bandung ambruk di salah satu tiangnya. Kali ini terjadi kecelakaan tiang raksasa roboh menimpa dua ekskavator di Teluk Jambe, Karawang pada, Minggu (5/12/2021).

Ambruknya tiang tersebut bermula karena dalam proses pembongkaran tiang. Hal ini didahului dari Tim Quality dan Konsultan Supervisi CDJO (PT Dardela Yasa Guna Joint Operation) menemukan pergeseran alignment pekerjaan pier atau pilar di DK 46 dan menginstruksikan kontraktor melakukan pekerjaan ulang.

Baca Juga: Polisi Obok-obok PT Wika Soal Pencurian Besi Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Dengan membongkar untuk dibangun kembali sesuai spesifikasi teknis yang sudah ditetapkan.

Selain itu sertifikasi desain dan fungsional Pier KCJB dilakukan oleh Tim KKJTJ Kementerian PUPR termasuk di dalamnya Tunnel dan Jembatan, untuk memastikan kelayakan design dan fungsi sesuai standard yang berlaku. Usia teknis konstruksi KCJB didesain untuk umur konstruksi 100 tahun.

Baca Juga: Biaya Proyek Kereta Cepat Bengkak Jadi Rp4,3 Triliun

GM Sekretaris Perusahaan Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menjelaskan ada beberapa pilar yang mau dibongkar oleh pihak kontraktor. Hanya saja dalam pengerjaan satu pilar malah roboh.

"Yang seharusnya diperbaiki itu 6 pilar tapi yang jatuh satu," katanya dikutip dari CNBC Indonesia, Jumat (10/12/2021).

Hal ini karena kesalahan pihak kontraktor, KCIC sudah memberikan teguran dan surat peringatan kepada kontraktor terkait. Dan diminati membangun kembali tiang itu dengan biaya yang dibebankan kontraktor.

Selain itu Mirza menegaskan sampai saat ini proyek juga masih berjalan. Pasca kecelakaan itu pengerjaan pembongkaran pier di lokasi insiden di stop sementara dan lanjut mengerjakan lokasi lainnya.

Adanya insiden itu juga membuat Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi marah besar. Dia menegaskan tidak mentolerir adanya kesalahan konstruksi yang melebihi dari toleransi yang dipersyaratkan.

"Kejadian ini menjadi perhatian serius bagi kami. Kami akan berkoordinasi dengan semua pihak terkait proyek KCJB untuk lebih memperhatikan keselamatan kerja," tegasnya. (*)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat