bdadinfo.com

Simak! Ini 5 Perkembangan Paling Baru Varian Omicron - News

Ilustrasi

 

- Varian Omicron terus menjadi perhatian masyarakat dunia. Hal ini disebabkan akibat kecepatan penularan infeksi yang jauh melebihi varian Delta. Hingga pekan lalu ada 97 negara yang mengonfirmasi kasus Covid-19 akibat Omicron.

Merangkum dari laman Instagram resmi Satgas Covid-19 Bidang Perubahan Perilaku, @satgasperubahanperilaku, Rabu (22/12/2021), berikut beberapa perkembangan yang harus diketahui mengenai varian Omicron.

1. Varian Omicron bertanggung jawab atas sekira 90 persen atau lebih infeksi baru di wilayah New York, Tenggara, Midwest Industri, dan Pacific Northwest. Angka nasional menunjukkan bahwa lebih dari 650 ribu infeksi Omicron terjadi di Amerika Serikat (AS) minggu lalu.

Baca Juga: Berikut Ketentuan Biaya Transfer Antar Bank Rp2.500

2. Amerika Serikat menjadi negara dengan jumlah kasus terinfeksi mencapai 800 ribu dan kematian terbanyak hingga 244 orang. Disusul Inggris dengan 146 ribu kasus dengan tingkat kematian 219 orang, Italia 135 ribu kasus dengan 224 korban meninggal, serta Prancis dengan 121 ribu kasus dengan 182 kematian.

3. Berdasarkan dari lokasi di Distrik Thswane, dalam 25 hari pertama masing-masing gelombang. Hingga kini proporsi pasien dewasa yang membutuhkan ruang Intensive Care Unit (ICU) lebih rendah pada gelombang Omicron, dibandingkan pada gelombang varian sebelumnya.

4. Dari kasus kematian mingguan, terlihat bahwa vaksin masih efektif dalam mengurangi tingkat kematian. Vaksin masih merupakan senjata utama menghadapi varian Omicron dan menjaga angka kematian dan hospitalisasi tetap rendah. Kasus dengan gejala berat lebih banyak dilaporkan pada kelompok masyarakat yang belum divaksinasi. Baca juga: Varian Omicron Mengancam, Menkes Minta Perketat Pintu Masuk

5. Beberapa penelitian konsisten menunjukkan penurunan kemampuan antibodi pasca vaksinasi untuk menetralisir varian Omicron dibandingkan dengan varian lainnya. Seseorang yang telah mendapat vaksin dosis penuh, lalu terinfeksi Covid-19, meskipun berkurang namun antibodinya diduga masih mampu untuk menetralisir varian Omicron. (*)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat