bdadinfo.com

Kasus Covid-19 Indonesia Bisa Tembus 20 Ribu Sehari, Inilah Penyebabnya - News

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam keterangannya di Kantor Presiden, Jakarta, pada Senin, 3 Januari 2022, usai mengikuti rapat terbatas yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo.

HARIANHALUAN - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memperkirakan, kasus positif Covid-19 harian bisa mencapai 20 ribu sehari akibat munculnya subvarian baru Covid-19, yaitu Omicron BA.4 dan BA.5.

Budi menjelaskan, saat ini penambahan kasus Covid-19 sudah tembus seribu kasus sehari pada kemarin, dan masih terus akan bertambah akibat serangan varian baru Covid-19 ini.

Baca Juga: Varian Covid-19 Muncul, Satgas: Vaksin Masih Efektif Lindungi Tubuh

"Jadi kita percaya bahwa nanti akan ada kenaikan kira-kira maksimalnya mungkin 20 ribu per hari gitu, satu bulan sesudah diidentifikasi, jadi sekitar minggu ketiga atau minggu keempat Juli, dan kemudian nanti akan turun kembali," kata Budi di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, dikutip dari Suara.com, Kamis, 16 Juni 2022.

Perkiraan ini, lanjut Budi, berdasar pada puncak lonjakan Covid-19 akibat subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Afrika Selatan yang hanya sepertiga dari puncak gelombang varian Delta.

Baca Juga: Simak Karakteristik Virus Omicron BA.4 dan BA.5, Biang Kerok Kenaikan Covid-19 di RI

Meski begitu, Budi memastikan tingkat kematian akibat varian baru ini sangat rendah alias masih bisa disembuhkan, terlebih masyarakat Indonesia sudah banyak yang divaksin dan memiliki kekebalan alami karena sudah pernah terinfeksi Covid-19.

"Nah tetapi yang kita perlu lihat adalah bahwa fatality ratenya atau kematiannya itu jauh lebih rendah mungkin 1/12 atau 1/10 dari Delta dan Omicron," ucapnya.

Sebelumnya, Satgas Covid-19 mengumumkan penambahan kasus positif COVID-19 di Indonesia tembus 1.242 orang pada Rabu, 15 Juni 2022, sehingga total kasus positif Covid-19 mencapai 6.063.251 orang.

Namun, jumlah orang yang meninggal tetap rendah yakni delapan orang yang meninggal sehingga total menjadi 156.670 jiwa meninggal dunia.

Kemudian, ada tambahan 525 orang yang sembuh sehingga total menjadi 5.900.574 orang lainnya dinyatakan sembuh.

Sementara kasus aktif atau orang yang masih dirawat turun 709 menjadi 6.007 orang, dengan jumlah suspek mencapai 4.455 orang. (*)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat