- Di tengah sawah yang sedang menguning di Desa Tegurwangi, di Kaki Gunung Dempo, Pagaralam, berdiri sebuah simbol kearifan lokal yang mempesona: Rumah Baghi, rumah adat tradisional masyarakat Besemah.
Sebagai bentuk identitas budaya yang kaya dan berharga, Rumah Baghi mengajak kita untuk melihat lebih dekat sejarah dan keunikan arsitektur tradisional Sumatera Selatan.
Rumah Baghi, yang juga dikenal dengan sebutan Ghumah Baghi, menjadi lambang warisan yang telah diwariskan oleh para nenek moyang masyarakat Besemah selama berabad-abad.
Baca Juga: Menikmati Brengkes Tempoyak, Kuliner Sumatera Selatan yang Unik karena Mengandung Fermentasi Durian
Letaknya di tengah sawah memberikan suasana yang tenang dan indah, menciptakan suasana yang cocok untuk merenungkan kearifan budaya dan sejarah yang terpancar dari setiap sudut rumah.
Salah satu ciri khas yang menonjol dari Rumah Baghi adalah bentuk atapnya yang meruncing bagai tanduk.
Atap ini adalah bagian yang paling mencolok dan menjadi ciri khas yang mengesankan.
Baca Juga: Jembatan Limpapeh, Jembatan Legendaris di Bukittinggi yang Penuh Nilai Sejarah dan Memacu Adenalin
Bentuk atap yang unik ini bukan hanya sekadar estetika, tetapi juga memiliki fungsi dalam memfasilitasi aliran udara dan sirkulasi udara di dalam rumah, menciptakan iklim yang nyaman di dalam rumah tradisional ini.
Rumah Baghi bukan sekadar struktur fisik, tetapi juga simbol budaya dan identitas yang hidup.
Dalam setiap ruang dan sudutnya, kita dapat merasakan jejak-jejak para leluhur yang mengabadikan kearifan dalam arsitektur yang sederhana namun penuh makna.
Baca Juga: Banyak WNA Pilih KUA Menteng Jadi Jujukan Nikah, Alasannya Perizinan Tak Ribet!
Rumah ini adalah cerminan dari nilai-nilai tradisional dan etos kerja masyarakat Besemah.
Keberadaan Rumah Baghi adalah pengingat penting tentang pentingnya melestarikan budaya dan sejarah kita.