– Jam Gadang merupakan ikon Sumatera Barat yang terkenal dan identik sekali dengan Suku Minangkabau.
Bangunan ikonik Jam Gadang ternyata sudah ada sejak zaman kolonial Belanda, tepatnya 1926 dengan arsitek asli orang Minangkabau, yakni Jazid Rajo Mangkuto Sutan Gigi Ameh.
Lokasi Jam Gadang ini ada di titik nolnya Bukittinggi, tepatnya di Taman Sabai Nan Aluih dengan tinggi bangunannya menjulang 26 meter.
Uniknya, bangunan peninggalan Belanda ini dibangun menggunakan telur putih, pasir, dan batu kapur.
Jam Gadang yang menjadi ikon Sumatera Barat terbagi menjadi empat lantai, di mana lantai pertama adalah ruangan khusus untuk petugas.
Ruangan di lantai kedua adalah tempat bandul pemberat jam. Lantai ketiga adalah mesin jam.
Tingkat keempat merupakan tempat lonceng jam berada. Pada bagian puncak ini juga tertera produsen jamnya.
Saat ini puncak Jam Gadang berbentuk gonjong, namun perlu diketahui bahwa bentuk gonjong ini bukan merupakan desain awal Jam Gadang.
Jam Gadang pada masa pemerintahan Belanda di bagian puncaknya berbentuk bulat dengan patung ayam pada bagian atas.
Sementara pada masa penjajahan Jepang, bagian puncak Jam Gadang diubah lagi mengikuti arsitektur khas Jepang.
Baru kemudian saat kemerdekaan Indonesia, pemerintah sepenuhnya mengganti dengan bentuk gonjong yang identik dengan Suku Minangkabau.