- Pemerintah sedang mengkaji perubahan pemberian gaji bagi ASN menjadi single salary, yakni gaji pokok dan berbagai tunjangan akan dibayarkan sekaligus.
Rencana perubahan single salary ini mempengaruhi besaran jumlah uang pensiun bagi para ASN yang sudah tidak aktif bekerja.
Jika single salary diterapkan, maka ASN hanya akan menerima satu sumber penghasilan yang merupakan gabungan dari gaji pokok dan berbagai tunjangan lainnya.
Baca Juga: Inilah 7 Alasan di Minangkabau Melarang Adanya Pernikahan Sesuku, Begini Sejarahnya
Rencana perubahan sistem penggajian ASN menjadi single salary ini menjadi agenda prioritas dalam rapat pembahasan rencana kerja dan anggaran di DPR RI.
“Terkait single salary ini harus benar-benar dikaji, benar-benar dianalisis, itu akan berdampak pada beban kerja, itu akan berdampak pada jabatan”, ujar Bagus Adhi Mahendra Putra sebagai Anggota Komisi II DPR RI dari Golkar dikutip dari Youtube DPR RI.
Sampai saat ini ASN masih menerima berbagai sumber pendapatan, diantaranya gaji pokok dan berbagai tunjangan.
Baca Juga: Keren! Inilah Kisah Seorang PNS yang Resign untuk Jadi Peternak Kambing: Terinspirasi Kisah Nabi
Untuk tunjangan sendiri setiap ASN akan menerima besaran nominal yang berbeda sesuai dengan jabatan dan tanggung jawab pekerjaannya.
Bagus Adhi juga menjelaskan bahwa perubahan skema gaji single salary bagi ASN akan berdampak pada banyak hal.
Contohnya, pendapatan setiap daerah yang berbeda membuat tunjangan yang diterima ASN selama ini juga tidak sama rata.
Baca Juga: PT Djarum Buka Lowongan Kerja untuk Fresh Graduate, Cek Syarat dan Tugasnya di Sini
Ini artinya, masih banyak yang harus dikaji dan dipertimbangkan secara matang apabila ingin sepenuhnya mengubah skema penggajian ASN menjadi single salary, terutama ketika ASN memasuki masa pensiun.
Bagus Adhi juga menyampaikan apabila memang skema single salary akan diterapkan maka harus dicoba dulu secara perlahan dan bertahap.