- Proyek bandara di Kepulauan Riau tersandung kasus korupsi hingga mengalami kerugian Rp 7 Miliar.
Hal itu terjadi karena seorang Petinggi Angkasa Pura menjadi tersangka dalam kasus korupsi tersebut.
Dana yang digelontorkan dari pemerintah sebesar Rp 90 Miliar namun sayangnya beberapa maslh masuk ke kantong para petinggi Angkasa Pura.
Baca Juga: Viral Video Wanita Minta Tolong dari Dalam Mobil di Kota Padang, Kepolisian Beberkan Faktanya!
Proyek ini dilakukan untuk pembangunan terminal baru yang lebih luas untuk menampung penumpang yang lebih banyak.
Karena bandara ini mengalami kenaikan jumlah penumpang rata-rata 20 persen per tahunnya sehingga diharapkan agar lebih banyak lagi maskapai yang melakukan penerbangan ke bandara ini.
Pembangunan pada terminal baru nantinya memiliki luas bangunan sebesar 8.300 meter persegi.
Baca Juga: Lima Pelaku Pengeroyokan di Limapuluh Kota Dibekuk Polisi, Lima Lainnya Masih Diburu
Bukan hanya itu saja daya tampungnya juga sangat besar karena mencapai 1 juta penumpang per tahun.
Bandara di Kepulauan Riau ini bernama Bandar Udara Internasional Raja Haji Fisabilillah di Tanjungpinang.
Dilansir dari laman angkasapura2.co.id, kasus korupsi bandara yang memiliki landasan pacu 3.578 x 45 meter ini pun telah membuat malu
Angkasa Pura.
Baca Juga: Banyak Godaan! Inilah Perjuangan Rusman Maamoer,Pengusaha Padang Dalam Mendirikan Supermarket Islami
KarenaPT Angkasa Pura 2 merupakan BUMN yang ditunjuk pemerintah untuk mengelola bandara tersebut.
Namun bukan mengemban tugas dengan baik, mantan General Manager (GM) Angkasa Pura 2 Bandara Raja Haji Fisabilillah, Tanjungpinang ini malah melalukan korupsi.
Anggaran tersebut dicairkan pada 2009-2010 dan Rp7 miliar masuk ke kantong pribadinya. Sebagai informasi pembayaran proyek senilai Rp90 miliar itu dilakukan dalam 2 tahap.