- Negara Sumatra Timur (NST) merupakan negara federal otonom di Sumatera Timur (sekarang jadi Sumatera Utara).
Negara Sumatra Timur (NST) adalah salah satu negara bagian dari Republik Indonesia Serikat (RIS) yang dibentuk Belanda setelag Perang Dunia ke-2.
Dilansir dari esi.kemdikbud.go.id, pada 1 Juli 2024, terbentuknya NST ini merupakan hasil dari berbagai faktor kompleks dan persekutuan anti-republik yang terdiri atas elit lokal dan kelompok masyarakat.
Baca Juga: Tutorial Lengkap Membuat Word Cloud dengan Mudah
Seperti golongan bangsawan Melayu, raja-raja Simalungun, tokoh Tionghoa (Pao An Tui), serta beberapa kepala suku Karo yang mendapat dukungan Belanda dan juga komunitas Eropa.
Negara NST berdiri pada tanggal 25 Desember 1947 dan bertahan sampai tahun 1950 sebelum akhirinya bergabung dengan Republik Indonesia.
Terbentuknya NST tidak lepas dari upaya Belanda untuk mempertahankan kekuasaanya di Indonesia pasca Proklamasi Kemerdekaan pada tahun 1945.
Upaya Belanda untuk melemahkan posisi Republik Indonesia yang telah diproklamasikan oleh Soekarno dan Hatta yaitu dengan membentuk negara-negara bagian yang pro terhadap Belanda.
Walaupun NST didukung oleh sejumlah elit lokal dalam membentuknya, namun negara ini tidak sepenuhnya mendapat dukungan dari rakyat Sumatra Timur. Banyak yang menentang keberadaan NST ini, karena dianggap sebagai boneka bentukan Belanda.
Baca Juga: Gara-gara Jude Bellingham, Inggris Berhasil Atasi Slowakia Secara Dramatis di 16 Besar Euro 2024
Kaum republik di Sumatra Timur yang mendukung penuh berdirinya Republik Indonesia yang bersatu, memberikan sejumlah aksi perlawanan. Tidak hanya dalam bentuk kritik sosial-politik, tetapi juga perlawanan militer terhadap belanda.
Perlawanan dilakukan oleh laskar-laskar rakyat dari berbagai kelompok militan yang menolak atas kependudukan Belanda dan pembentukan negara bagian yang dianggap menghambat kemerdekaan Indonesia.
Setelah pengakuan kedaulatan oleh Belanda kepada Indonesia melalui Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag akhir tahun 1949 dan pembentukan Republik Indonesia Serikat (RIS).
Kemudian NST menjadi sebuah Negara Bagian dalam RIS yang tergabung dalam Badan Permusyawaratan Federal atau disebut Bijeenkomst voor Federale Overleg (BFO) yang di pimpin oleh Sultan Hamid II.