bdadinfo.com

Gangguan Kesehatan Mental Langka, Erotomania: Kondisi Mental yang Disebabkan Delusi Cinta - News

Ilustrasi (Pixabay)


 

- Erotomania yaitu gangguan kesehatan mental yang sangat langka. Pengidapnya merasakan bahwa ada orang lain yang sangat mencintainya.

Orang lain yang dimaksud bisa berasal dari kalangan selebritis, lingkungan sosial, hingga orang yang baru saja ditemuinya.

Perasaan tersebut hanyalah delusi yang dialami oleh pengidap erotomania, dan dalam kebanyakan kasus ini, pengidapnya belum pernah ketemu dengan orang yang dianggap menyukainya.

Dilansir dari halodoc.com, pada 11 Januari 2024, saat mengalami delusi, akan merasa kesulitan dalam memproses isyarat sosial dengan cara yang tepat. Bahkan akan mengalami kesalahan dalam mendeskripsikan wajah dan bahasa tubuh seseorang.

Baca Juga: JK Prediksi Partai Rangking 2 dan 3 Kemungkinan Berkoalisi di Pilpres 2024: Tergantung Partai Masing-Masing

Kondisi seperti ini membuat pola pikir anda sebagai pengidap penyakit berprasangka bahwa orang tersebut menyukai dan tertarik untuk mengenal anda, padahal kenyataannya tidak.

Bahkan anda tidak ragu untuk menceritakan kisah yang anda ciptakan sendiri untuk meningkatkan harga diri agar merasa lebih nyaman.

Stres Atau depresi dapat memicu seseorang mengalami delusi, sehingga kondisi tersebut mampu menyebabkan seseorang mengalami erotomania.

Risiko terjadinya erotomania ketika seseorang telah mempunyai Riwayat gangguan kesehatan mental sebelumnya. Terdapat beberapa penyakit gangguan mental yang dapat memicu seseorang mengidap gangguan ini, seperti schizophrenia, demensia, dan gangguan bipolar.

Munculnya tumor pada otak juga dapat menyebabkan gangguan pada seseorang yang menimbulkan kondisi gangguan ini. Selain itu, penggunaan alkohol atau obat-obat terlarang juga akan meningkatkan seseorang mengalami erotomania.

Biasanya, gangguan ini kerap terjadi akibat adanya faktor pemicu, seperti berjenis kelamin perempuan, memiliki rasa percaya diri rendah, merasakan kesepian, mengisolasi diri, dan tidak mampu menerima sudut pandang orang lain.

Gejala utama dari kondisi ini adalah keyakinan salah ketika seseorang tertarik, menyukai, atau mencintai diri pengidapnya. Pengidap erotomania juga akan terobsesi untuk bertemu atau melakukan komunikasi dengan orang tersebut agar bisa selalu bersama.

Baca Juga: Langkah Gubernur Sangat Tepat, Asrinaldi: Segera Umumkan Hasil Seleksi KI Sumbar

Gangguan kesehatan mental ini merupakan kondisi yang berbahaya. Karena hal ini tidak disadari oleh pengidapnya ataupun keluarga yang ada disekitarnya.

Pengobatan untuk gangguan ini bisa melalui terapi bicara dengan menerapkan perilaku kognitif dan obat resep dari dokter, seperti antipsikotik, antidepresan, atau menetralkan suasana hati agar bisa membantu menurunkan gejala tersebut.

Jika tidak diatasi dengan baik, erotomania dapat menimbulkan gangguan kesehatan mental yang lebih buruk, bahkan gangguan ini juga dapat menjadi kondisi membahayakan untuk orang yang dianggapnya menyukai pengidap erotomania.

Tindakan kekerasan dan rasa tidak nyaman bisa dialami oleh orang yang dianggap menyukai pengidap erotomania. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat