- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sudah mulai membangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) sebagai infrastruktur dasar Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara di Kalimantan Timur.
IPAL yang ada di IKN Nusantara menerapkan teknologi canggih dan tentunya ramah lingkungan. Apa itu?
Teknologi canggih yang digunakan oleh PUPR saat membangun IPAL IKN Nusantara yakni dengan pemanfaatan sistem teknologi Moving Bed Biofilm Reactor atau MBBR.
Sistem ini yang diterapkan untuk mengolah limbah domestik agar menghasilkan standar influen atau baku mutu sebelum dilaksanakan daur ulang dan bercampur dengan badan air.
Dengan demikian, proyek pembangunan lebih ramah lingkungan dan sejalan dengan prinsip IKN Nusantara sebagai smart city atau kota pintar maupun kota modern yang berkelanjutan.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono menuturkan, pembangunan IKN Nusantata bukan sekadar memindahkan kota dan gedung-gedung pusat pemerintahan.
Baca Juga: Hidup Makin Sejahtera, Ternyata Segini Gaji Fantastis Pemagang hingga Direksi di Pertamina
Secara teknis, skema pengolahan air limbah IKN Nusantara menggunakan teknologi MBBR dilaksanakan dengan cara mengalirkan air limbah domestik melalui jaringan perpipaan untuk diolah ke IPAL yang terintegrasi dengan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu atau TPST.
Dengan demikian dapat menghasilkan standar influen atau baku mutu yang ditetapkan sebelum dikerjakan daur ulang dan bercampur dengan badan air atau dialirkan ke sungai.
Sementata itu, Kasi Pelaksanaan Wilayah II, Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Kalimantan Timur Alfrits Steeve Willy Makalew menyatakan bahwa sarana dan prasarana IPAL yang sudah mulai dibangun dan terletak di 3 lokasi.
Baca Juga: Telan Dana Rp1,6 Triliun, Proyek IPAL di Palembang Bisa Layani Total 100 Ribu Sambungan Rumah
Lokasi tersebut yaitu IPAL 1, 2 dan 3 dengan jumlah kapasitas 5000 meter per hari dengan wilayah layanan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP di IKN Nusantara.
"Sarana dan prasarana pengolahan air limbah ini dihasilkan dari kegiatan perkotaan di KIPP sesuai dengan baku mutu air limbah yang berlaku sesuai KPI (Key Performance Indicator) yang ditetapkan dalam Basic Engineering Design (BED) dan sasaran visi pembangunan IKN," ujar Alfrits.