- Penyerangan Israel ke Jalur Gaza, Palestina sudah berlangsung sejak 7 Oktober 2023.
Banyak reaksi terlontar terkait tindakan Israel melakukan penyerangan ke Jalur Gaza, bahkan fasilitas umum yang seharusnya tidak boleh diserang pun tetap dihujani serangan Israel.
Dari sekian tanggapan mengenai Penyerangan Israel ke Jalur Gaza, terdapat dua kepala negara yang menyebut Israel telah melakukan terorisme.
Sebagaimana dikutip dari Al Arabiya, pemimpin negara yang pertama kali menyebut Israel melakukan terorisme adalah Presiden Brazil Luiz Inacio Lula da Silva.
Lula menyebutkan bahwa Israel melakukan tindakan setara dengan terorisme di Gaza, dengan membunuh wanita dan anak-anak dalam perang melawan Hamas.
Sebelumya, Lula telah mengutuk serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023. Yang mana serangan ini telah menewaskan 1.200 orang menurut laporan pejabat Israel.
Baca Juga: Orang Minang Ogah Terima Indomaret dan Alfamart? Ternyata Ini Alasan Sebenarnya
Namun, tindakan Hamas tersebut tidak bisa dijadikan pembenaran untuk melakukan tindakan militer di Gaza, yang hingga saat ini 11.200 orang telah terbunuh menurut Pejabat Kesehatan di Gaza.
Lula mengatakan bahwa sikap Israel terhadap anak-anak dan perempuan merupakan tindakan yang setara dengan terorisme
Dia juga mengatakan bahwa jika aku mengetahui suatu tempat yang penuh dengan anak-anak, walaupun ada monster di dalamnya, aku tidak mau membunuh anak-anak itu hanya karena aku ingin membunuh monster itu.
Selain itu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga mengatakan bahwa Israel adalah negara teroris yang melakukan kejahatan perang dan melanggar hukum internasional di Gaza.
Perkataan ini telah mempertajam kritiknya yang berulang kepada pemimpin Israel dan pendukung mereka di Barat.