bdadinfo.com

Utang Dana Perang Ancam Perekonomian Israel, Invasi ke Gaza Masih Terus Berlanjut - News

Situasi Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza (Reuters.com)

Perekonomian Israel senilai hampir US$500 miliar, yang merupakan ekonomi paling berkembang di Timur Tengah dengan keunggulan di bidang teknologi dan pariwisata, mengalami ancaman.

Sepanjang 2023 pertumbuhan ekonomi Israel diperkirakan mencapai 3 persen dengan tingkat pengangguran yang rendah.

Namun, perekonomian Israel saat ini terancam oleh akumulasi utang yang terus bertambah akibat biaya perang di Gaza, Palestina.

Baca Juga: Mengenal Kepribadian Introvert, Lengkap dengan Tips dalam Kehidupan Sehari-hari

Selain itu, Israel juga mengalami penurunan pendapatan dari sektor pariwisata akibat perang yang terjadi.

Sehingga para wisatawan enggan dan takut untuk berlibur disana selama perang masih berlangsung.

Tercatat, Pemerintah Israel telah mengeluarkan anggaran sebesar USD 58 miliar atau 210 miliar shekel untuk mendukung operasi militer di Gaza dan sekitarnya.

Baca Juga: Ingin Menaklukan Puncak Gagoan di Sumbar? Berikut Beberapa Tips Supaya Perjalanan Aman dan Nyaman

Invasi Israel ke Gaza juga meluas menjadi konflik regional, sehingga situasi ini mendesak warga Israel untuk berjaga-jaga dan mengurangi pengeluaran mereka kecuali untuk kebutuhan makanan sehari-hari.

Terkait hal ini, World Bank juga telah memperingatkan kemungkinan penurunan penilaian kredit negara tersebut.

Gubernur Bank Sentral Israel, Amir Yaron, menyatakan bahwa anggaran besar ini akan menjadi beban negara, dan kekhawatiran terhadap utang yang meningkat menjadi kenyataan pahit yang mendesak.

Baca Juga: Perkembangan Proyek Jalan Tembus Sleman-Gunungkidul: Tantangan dan Harapan Masa Depan

Jeratan utang yang dihadapi Israel membuat pemerintah Israel harus mengambil langkah-langkah darurat.

Upaya tersebut melibatkan pemangkasan belanja di sektor yang dianggap tidak penting dan peningkatan penerimaan negara melalui kenaikan pajak.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat