bdadinfo.com

Puluhan Jenazah Warga Palestina Rusak Usai Ditahan Zionis, Kantor Berita Gaza Tuding Pencurian Organ - News

Ilustrasi Serangan Israel ke Gaza, Palestina (Pixabay / Amrulqays Maarof)

- Kantor Media Pemerintah di Gaza, melalui pernyataan resminya, menuding Israel telah mencuri organ tubuh dari 80 jenazah Palestina yang dikembalikan pada Rabu 27 Desember 2023 di perbatasan Karam Abu Salem (Kerem Shalom).

Pernyataan ini mengecam tindakan tentara pendudukan Israel yang dianggap merendahkan martabat para syuhada dengan mengembalikan jenazah-jenazah yang sudah dimutilasi.

"Kantor media mengecam dengan keras sikap tentara pendudukan Israel yang tidak menghormati martabat tubuh 80 syuhada kita yang dicuri selama perang genosida Israel karena mereka mengembalikan jenazah dalam kondisi sudah dimutilasi," tulis pernyataan tersebut yang dilansir dari Al Jazeera.

Baca Juga: Solo Safari Disebut Sepi oleh Warganet, Gibran Rakabuming Raka Langsung Bungkam dengan Cuitan Singkat

Tudingan itu mencuat setelah puluhan jenazah yang dikembalikan mengalami kejanggalan setelah dilakukan pemeriksaan.

"Setelah memeriksa jenazah-jenazah tersebut, jelas terlihat bahwa ciri-ciri mereka mengalami perubahan yang sangat signifikan, menjadi indikasi nyata bahwa Israel telah mencuri organ vital dari tubuh mereka," tambah pernyataan itu.

Kantor media menyatakan bahwa ini bukan pertama kalinya Israel "memutilasi" tubuh-tubuh warga Palestina.

Mereka menyerukan penyelidikan internasional independen segera dilakukan terhadap pengambilan tubuh warga Palestina dan pencurian organ tubuh korban.

"Israel sebelumnya telah menggali kuburan di Jabalia dan mencuri beberapa tubuh, ditambah lagi fakta bahwa mereka masih memiliki puluhan jasad dari Jalur Gaza dalam kepemilikannya," kata kantor berita tersebut.

Baca Juga: Kabupaten Pesisir Selatan Kembali Terima Penghargaan dari KI Sumbar

Tuduhan serius ini menambah ketegangan di antara Israel dan Palestina, yang sudah lama berada dalam konflik yang rumit.

Israel, sementara itu, belum memberikan tanggapan resmi terkait tuduhan ini.

Dalam situasi yang semakin tegang di kawasan ini, panggilan untuk penyelidikan internasional independen mungkin akan menjadi langkah kunci menuju kebenaran dan keadilan.

Sementara itu, dunia internasional diharapkan untuk terus memperhatikan dan berupaya mendamaikan konflik yang berlarut-larut ini. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat