bdadinfo.com

Nggak Masuk Akal! Andai Ditemukan Harta Karun Saat Membuat Proyek Tol Terowongan di Sumatera Barat Jadi Milik Penjajah Jepang? - News

Jalan Tol Padang Pekanbaru adalah jalan tol bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera yang menghubungkan Padang dengan Pekanbaru. Ruasnya berada di Provinsi Sumatra Barat.

 - Memang, pihak Jepang memenangkan tender pembangunan mega proyek tol terowongan di Sumatera Barat karena di mana akan dibangun tiga terowongan yang akan menembus Kawasan Bukit Barisan.

Saat ini publik di tanah air bertanya-tanya apabila ditemukan harta karun di terowongan ini maupun di sepanjang jalur tol yang melewati Bukit Barisan maka harta karun itu akan menjadi milik siapa?  

Diketahui, wilayah Bukit Barisan sendiri merupakan jajaran gunung yang terkenal memiliki potensi kandungan harta karun mulai dari  emas dan mineral lainnya. 

Baca Juga: Diluar Akal Sehat! Jalan Tol Baru Trans Sumatera Penghubung Sumatera Utara-Aceh Diserbu Pengedara Hampir 50 Ribu Melintasi Sepanjang Nataru

Terlebih lagi dari Utara hingga Selatan dari Aceh hingga Lampung semua merupakan jalur emas dan mineral di pulau Sumatera.

Memang belum ada penelitian lebih dalam apakah nanti jalur proyek jalan tol Trans Sumatera JTTS yang ada di Sumbar menyimpan potensi harta karun.

Atau tidak  hanya saja terkait hal ini pernah Disinggung oleh Lukman Edi Wakil Komisaris Utama PT Hutama Karya saat kunjungannya ke Sumbar beberapa waktu lalu.

Edi mengatakan pembebasan lahan dari 5 Nagari kabupaten 50 kota memang belum tuntas meski demikian Hutama Karya selaku pekerja lapangan telah siap mengerjakannya.

Baca Juga: Jadi Destinasi Super Prioritas, Danau Toba Dapat Kucuran Dana Investasi 2 T Tahun Ini: Mau Dibangun Apa?

Baik secara teknis dan dana ini nanti akan berada di seksi pangkalan Payakumbuh tepatnya di wilayah 5 Nagari kabupaten 50 kota yang berada di perbukitan Bukit Barisan.

Pembangunan merupakan baru belakangan memang mulai menemukan titik terang pasca masyarakat 5 Nagari di kabupaten 50 kota memberikan dukungan sebelumnya beberapa masyarakat di wilayah ini menolak pembangunan tol karena berbagai alasan salah satunya adalah karena berdampak pada situs adat.

Terowongan ini akan dikerjakan  oleh kontraktor Jepang melalui  Jepang internasional compression agency (JICA) adalah badan kerjasama internasional Jepang.

Dimana merupakan sebuah lembaga yang  didirikan oleh pemerintah Jepang khususnya untuk membantu pembangunan negara-negara  berkembang termasuk Indonesia.

Baca Juga: Harus Coba! Jelajahi Keindahan Candi Borobudur Secara Virtual Melalui Pencitraan 360

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat