bdadinfo.com

Hanya 3 Persen Anak Mau Jadi Petani, Komisaris ID FOOD: Problem Besar Bagi Kita - News

Komisaris ID Food Marsudi Wahyu Kisworo (Shafira Cendra Arini/ )

Memiliki tanah dengan berbagai jenis, Indonesia dikenal sebagai negara yang sangat subur.

Namun, dalam prosesnya, Indonesia mempunyai tantangan yang sangat besar, khususnya dalam mencapai kedaulatan pangan.

Pasalnya, jumlah petani di Indonesia terus berkurang. Hal ini disampaikan oleh Komisari ID FOOD, Marsudi Wahyu Kusworo.

Baca Juga: Kota Pariaman Terima Penghargaan Anugerah Predikat Kepatuhan Standar Pelayanan Publik

Menurutnya, setiap tahun jumlah petani berkurang sampai 1 juta. Naasnya, kata Marsudi, hanya 3 persen dari anak petani yang mau jadi petani.

“Hanya 3 persen dari anak petani yang mau jadi petani. Banyak yang tidak mau jadi petani, maunya jadi pegawai BUMN. Ini problem besar bagi kita karena sumber daya manusia makin lama makin turun,” kata Marsudi dalam sambutannya di acara 2 tahun Kontribusi ID FOOD pada Senin, 8 Januari 2024.

Bahkan, Indonesia setiap tahunnya juga kehilangan 100.000 hektare (ha) lahan subur yang dikonversi menjadi hunian, pabrik dan sebagainya.

Baca Juga: Mantap! Habiskan Dana Rp587 Miliar, Stadion Utama Sumatera Utara akan Segera Rampung Tahun Ini

Sementara untuk indeks tanah subur Indonesia untuk pertanian, hanya mencapai 13,30 persen saja.

“Dan ini penting, Indonesia menduduki peringkat 116 dari seluruh negara di dunia ini jadi sekitar 130-an negara, kita ini peringkat 116. Kita banyak lahan, tapi tidak subur, misalnya lahan gambut kemudian laman padang rumput dan sebagainya, tapi lahan yang untuk pertanian hanya kecil hanya 13,9 persen,” ujarnya.

Mengenai lahan pertanian Indonesia yang terbilang kecil, Marsudi mengatakan hal itu diperparah dengan produktivitas yang juga rendah.

Baca Juga: Warga Medan Tagih Janji Proyek Drainase ke Pemko, Bus Listrik Belum Jadi Solusi Kemacetan?

Adapun, untuk rata-rata produktivitas pertanian Indonesia hanya sekitar 5-6 ton per ha. Padahal, jika dilihat dari rangking, Indonesia berada di peringkat 30 dari 42 negara penghasil beras.

"Peringkat kita itu sangat rendah peringkat ke-30 dari 42 negara penghasil beras menjadi tantangan besar untuk bagaimana meningkatkan produktivitas kita," katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat