– Dalam rangka mewujudkan angkutan massal modern berbasis jalan raya, Pemko Medan meluncurkan bus listrik gratis untuk warga Medan pada awal Januari 2024.
Adapun, bus listrik gratis ini diharapkan dapat mengurangi kemacetan yang terjadi di Kota Medan.
Kementerian Perhubungan menyebutkan infrastruktur layanan bus Listrik dibiayai oleh mitra pembangunan, yakni World Bank dan AFD Perancis dengan biaya sebesar Rp1,9 triliun.
Baca Juga: Sertijab Danlantamal II Padang Dihadiri Wali Kota Padang, Hendri Septa: Siap Lanjutkan Kolaborasi
Terlepas dari usaha Pemko Medan untuk mengatasi kemacetan dengan bus listrik, warga mengeluhkan dampak kemacetan dari proyek drainase yang tak kunjung beres.
Berawal dari Pemko Medan yang menjanjikan selesainya proyek drainase di akhir 2023. Namun, hingga kini, proyek tersebut belum selesai pengerjaannya.
Proyek drainase sendiri dikerjakan untuk mengatasi banjir di Kota Medan.
Baca Juga: Pengembangan KWT Gunung Padang, Wawako Ekos Albar: Pemko Libatkan Kalangan BUMN
Awal pengerjaan dilakukan sejak Oktober kemarin dengan target akhir Desember 2023.
Pembangunan drainase menimbulkan polemik di kalangan warga sekitar, para pedagang dan pengusaha disepanjang Jl. Prof. H. H. Yamin dan Jl. Jamin Ginting.
Pembangunan ini membuat separuh jalan ditutup untuk penggalian perluasan parit sehingga hal ini berdampak pada para penjual dan pengusaha yang kehilangan pelanggannya.
Baca Juga: Kulik Buku A Cat's Philosophy: Belajar dari Seekor Kucing Tentang Kebahagiaan
Pelanggan enggan untuk singgah menyeberang jalan akibat jalan yang rusak dan berlumpur imbas dari pengerjaan proyek.
Akibat dari pembangunan ini juga berdampak pada aliran listrik dan air yang dialiri ke rumah-rumah warga sengaja diputus karena penggalian dan perluasan parit.