– Pasca gempa yang sempat melanda Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, pada 31 Desember 2023 lalu dengan kekuatan M 4,8 SR, terowongan tol (twin tunnel) Cisumdawu dikabarkan retak.
Menanggapi kabar yang beredar luas di media sosial tersebut Kementerian PUPR pun langsung melakukan inspeksi kondisi terowongan tol yang diduga terdampak beban gempa.
Indonesia yang saat ini tengah menggesa pembangunan jalan tol di beberapa pulau besar diketahui sudah menggunakan teknologi canggih tahan gempa, misalnya seperti pada pembangunan tol Trans Sumatera.
Yuk berkenalan dengan teknologi Lead Rubber Bearing yang membuat jalan tol di Indonesia bisa tahan gempa.
Untuk diketahui, terowongan Cisumdawu merupakan bagian dari Jalan Tol Cisumdawu yang memiliki panjang 472 meter.
Terowongan kembar tersebut terletak pada STA 12+628 sampai STA 13+100 di Desa Pamulihan dan Desa Cigendel, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Saat dilakukannya inspeksi, salah satu bagian penting yang diperiksa pada terowongan adalah pada bagian portal terowongan yang diduga terdampak gempa.
Menurut hasil dari inspeksi awal, tidak ditemukan adanya retakan pada permukaan beton.
Pola yang terlihat mirip retakan beton pada terowongan adalah tumpukan debu atau kotoran yang menempel pada permukaan beton yang tidak rata, sehingga seolah-olah terlihat seperti retakan.
Usai dilakukan pemeriksaan detail secara spesifik oleh Tim Ditjen Bina Marga dan KKJTJ, terowongan tol secara keseluruhan aman beroperasi termasuk pasca gempa susulan yang terjadi pada 1 Januari 2024 lalu.
“Hasil pengukuran melalui SHMS (Structural Health Monitoring System) tidak menunjukkan adanya efek kerusakan struktur terowongan akibat gempa. Secara struktural terowongan ini masih aman untuk dilalui,” kata Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono.