- Pada Rabu, 10 Januari 2024, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sumatera Utara (Sumut), Ilyas Sitrus, mengumumkan Pejabat Pembuat Komitmen tersebut, dalam hal ini Direktur Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat Sumut (PUPR) Sumut Marlindo Harahap dan pihak ketiga menandatangani kontrak perpanjangan proyek perbaikan jalan dan jembatan multi-tahun senilai Rp 2,7 triliun.
Namun Pj Gubernur Sumut Hasanuddin tak ikut serta dalam penandatanganan surat perpanjangan kontrak selama 210 hari terhitung sejak 31 Desember 2023.
Menurut Ilyas, sesuai Peraturan Pengadaan Barang dan Jasa, addendum kontrak perpanjangan proyek harus ditandatangani oleh kedua belah pihak, yakni Pejabat Pembuat Komitmen dan pihak ketiga.
Baca Juga: Cidera! Arnold Absen 3 Minggu, Martin Keown: Mengingatkan Saya pada Steven Gerard
Oleh karena itu, Pj Gubernur Sumut tidak menandatangani kontrak perpanjangan proyek pembangunan jembatan jalan multiyears di Sumut yang menelan biaya Rp 2,7 T.
Perpanjangan kontrak diberikan untuk menyelesaikan proyek pembangunan jalan dan jembatan yang sedang berjalan.
Proyek yang memiliki tiga tahun anggaran dari 2022 hingga 2024 ini diharapkan selesai sesuai jadwal.
Baca Juga: Bingung Memilih Sekolah? Kenali dulu 4 Kurikulum di Indonesia, Mana yang Terbaik?
Ketua Komisi D DPRD Sumut Benny Harianto Sihotang mengaku kecewa proyek pembangunan jembatan jalan multi-tahun di Provinsi Sumut senilai Rp 2,7 triliun tidak bisa selesai sesuai jadwal.
Benny mengatakan, Pemprov Sumut memperpanjang kontrak proyek selama 210 hari terhitung sejak 31 Desember 2023 karena target penyelesaian tidak bisa tercapai sesuai kontrak awal.
“Sebenarnya kami sangat kecewa. Sesuai kontrak yang ditandatangani, pengerjaan proyek multiyears tersebut hingga 31 Desember 2023 belum selesai. Oleh karena itu, untuk pekerjaan tambahan kami terpaksa memperpanjangnya hingga 210 hari ke depan,” kata Benny Haryanto Sihotang, Rabu, 1 Oktober 2024.
Namun Pemprov Sumut optimistis proyek multiyears ini bisa tetap berjalan sesuai kontrak yang telah diperpanjang 210 hari ke depan.
Kabar ini mungkin menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat di Sumut, khususnya yang tinggal di sekitar proyek pembangunan jalan dan jembatan.